Show simple item record

dc.contributor.authorWULANDARI, Desi
dc.date.accessioned2022-06-28T03:11:47Z
dc.date.available2022-06-28T03:11:47Z
dc.date.issued2021-06-29
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108058
dc.description.abstractKabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur serta memiliki potensi sumber daya yang besar. Hal ini dapat dilihat dari nilai PDRB yang selalu meningkat di setiap tahunnya. Adanya disparitas terhadap sektor ekonomi yang memiliki kontribusi yang tertinggi dengan yang terkecil menjadi persoalan yang harus ditemukan solusinya. Pada tahun 2014 pemerintah Banyuwangi melakukan inovasi terhadap pembangunan Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi gencar melakukan pembangunan dan mempromosikan daerahnya. Hal tersebut tentunya menghasilkan pertumbuhan yang nyata di dalam beberapa sektor ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor ekonomi mana saja yang menjadi sektor basis ekonomi serta untuk mengetahui posisi setiap sektor ekonomi guna peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif kuantitatif, menggunakan purposive sampling, serta menggunakan data sekunder dengan dokumen yang berasal dari BPS Kabupaten Banyuwangi, dan BPS Provinsi Jawa Timur. Metode analisis data menggunakan analisis Location Quotient (LQ) guna mengetahui sektor ekonomi mana yang merupakan sektor basis dan Tipologi Klassen guna mengetahui posisi setiap sektor ekonomi dalam kuadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam analisis Location Quotient, dari tujuh belas sektor ekonomi dalam PDRB terdapat lima sektor ekonomi yakni sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; pertambangan dan penggalian; konstruksi; transportasi dan pergudangan; dan sektor jasa pendidikan yang menjadi sektor basis ekonomi dengan nilai LQ sebesar 2,790; 1,626; 1,264; 1,002; dan 1,239. Kelima sektor ekonomi tersebut mempunyai potensi ekonomi yang tinggi untuk berkembang dan berpengaruh besar terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan kedua belas sektor ekonomi lainnya merupakan sektor non basis di Banyuwangi. Hasil analisis tipologi Klassen menunjukkan bahwa empat sektor ekonomi tergolong sektor prima, satu sektor ekonomi tergolong sektor potensial, sepuluh sektor ekonomi tergolong sektor berkembang, serta dua sektor ekonomi tergolong sektor terbelakang. Sektor ekonomi pertanian, kehutanan, dan perikanan; konstruksi; transportasi dan pergudangan; dan jasa pendidikan merupakan sektor ekonomi yang berada di posisi sektor prima (kuadran I). Sektor ekonomi pertambangan dan penggalian merupakan sektor ekonomi yang berada di posisi sektor potensial (kuadran II). Sektor pengadaan listrik dan gas; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; penyediaan akomodasi dan makan minum; informasi dan komunikasi; jasa keuangan dan asuransi; real estat; jasa perusahaan; administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; dan jasa lainnya merupakan sektor ekonomi yang berada di posisi sektor berkembang (kuadran III). Serta sektor industri pengolahan dan pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang berada dalam posisi kuadran IV yakni sektor terbelakang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya PDRB Kabupaten Banyuwangi dapat menjadi tolok ukur melakukan analisis data yang dapat dijadikan sebagai bahan merencanakan, mengobservasi, melaksanakan, maupun mengevaluasi suatu kegiatan yang kaitannya dengan sektor ekonomi dan pertumbuhan ekonomi daerah.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing 1 Dr. Sukidin, M.Pd. Dosen Pembimbing II Wiwin Hartanto, S.Pd., M.Pden_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectSEKTOR EKONOMIen_US
dc.subjectANALISIS POTENSIen_US
dc.titleAnalisis Potensi Sektor Ekonomi Kabupaten Banyuwangi 2014 – 2011en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record