Show simple item record

dc.contributor.authorINDRIANI, Fenny
dc.date.accessioned2022-06-28T02:22:10Z
dc.date.available2022-06-28T02:22:10Z
dc.date.issued2020-07-23
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107984
dc.description.abstractSuku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi memiliki sistem perkawinan tertutup. Sistem perkawinan tertutup dapat menurunkan variasi genetik. Variasi genetik yang dapat diamati adalah Taster (individu yang dapat mengecap rasa pahit dari PTC) dan Non Taster (individu yang tidak dapat mengecap rasa pahit dari PTC). Kemampuan mengecap rasa pahit dari PTC dipengaruhi oleh alel dominan T dan alel resesif t. Sifat alel T dapat menutupi sifat alel t sehingga individu yang memiliki genotip Tt dapat mengecap rasa pahit dari PTC. Jumlah individu yang dikategorikan sebagai Taster dan Non Taster perlu diketahui untuk melihat frekuensi alel T dan t yang kemudian dapat diuji untuk mengetahui Kesetimbangan Genetik Hardy-Weinberg. Struktur genetik kemampuan mengecap rasa pahit dari PTC dapat diketahui melalui uji PTC. Uji PTC merupakan pemberian larutan PTC pada reseptor pengecap rasa pahit suatu individu. Individu yang dapat mengecap rasa pahit dari larutan PTC no.1-14 dikategorikan sebagai Taster. Individu yang tidak dapat mengecap rasa pahit dari larutan PTC no. 14 (konsentrasi tertinggi) dikategorikan sebagai Non Taster. Jumlah sampel yang diamati adalah 222 orang dari 500 penduduk Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi yang berusia 15-30 tahun. Parameter penelitian terdiri dari prevalensi fenotip Taster dan Non Taster, frekuensi alel T dan t, diagram silsilah keluarga Non Taster, dan pengujian Hukum Kesetimbangan Genetik Hardy-Weinberg. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 92,52% penduduk dikategorikan sebagai Taster dan 7,48% dikategorikan sebagai Non Taster. Individu Taster didominasi oleh perempuan. Individu Non Taster yang diamati adalah keturunan dari pasangan Non Taster dengan Taster (heterozigot) dan pasangan sesama Taster (heterozigot). Frekuensi alel T dan t didominasi oleh alel T sebanyak 0,73 dan alel t sebanyak 0,27. Genotip pengecap PTC terdiri dari TT (Taster homozigot), Tt (Taster heterozigot), dan tt (Non Taster). Frekuensi genotip terdiri atas 0,54 TT, 0,39 Tt, dan 0,07 tt. Tingkat heterozigositas populasi penduduk Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi adalah 0,39 dan homozigositas 0,61. Data yang didapatkan kemudian diuji menggunakan Uji Chi Square. Nilai X 2 yang didapatkan sebesar 0,0044 dan terletak pada nilai kemungkinan 0,9-0,99 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi alel T dan t pada populasi Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi masih dalam kesetimbangan genetik sesuai dengan Hukum Kesetimbangan Genetik Hardy-Weinbergen_US
dc.description.sponsorshipDr. Rike Oktarianti, M.Si. Dosen Pembimbing Syubbanul Wathon S.Si., M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetaguan Alamen_US
dc.subjectGenetiken_US
dc.subjectKemampuan Mengecapen_US
dc.subjectPtcen_US
dc.subjectPHENYLTHIOCARBAMIDEen_US
dc.subjectSuku Osingen_US
dc.titleStudi Genetik Terhadap Kemampuan Mengecap PTC (Phenylthiocarbamide) pada Populasi Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record