Studi Genetik Terhadap Kemampuan Mengecap PTC (Phenylthiocarbamide) pada Populasi Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi memiliki sistem
perkawinan tertutup. Sistem perkawinan tertutup dapat menurunkan variasi
genetik. Variasi genetik yang dapat diamati adalah Taster (individu yang dapat
mengecap rasa pahit dari PTC) dan Non Taster (individu yang tidak dapat
mengecap rasa pahit dari PTC). Kemampuan mengecap rasa pahit dari PTC
dipengaruhi oleh alel dominan T dan alel resesif t. Sifat alel T dapat menutupi
sifat alel t sehingga individu yang memiliki genotip Tt dapat mengecap rasa pahit
dari PTC. Jumlah individu yang dikategorikan sebagai Taster dan Non Taster
perlu diketahui untuk melihat frekuensi alel T dan t yang kemudian dapat diuji
untuk mengetahui Kesetimbangan Genetik Hardy-Weinberg.
Struktur genetik kemampuan mengecap rasa pahit dari PTC dapat
diketahui melalui uji PTC. Uji PTC merupakan pemberian larutan PTC pada
reseptor pengecap rasa pahit suatu individu. Individu yang dapat mengecap rasa
pahit dari larutan PTC no.1-14 dikategorikan sebagai Taster. Individu yang tidak
dapat mengecap rasa pahit dari larutan PTC no. 14 (konsentrasi tertinggi)
dikategorikan sebagai Non Taster. Jumlah sampel yang diamati adalah 222 orang
dari 500 penduduk Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi yang
berusia 15-30 tahun. Parameter penelitian terdiri dari prevalensi fenotip Taster
dan Non Taster, frekuensi alel T dan t, diagram silsilah keluarga Non Taster, dan
pengujian Hukum Kesetimbangan Genetik Hardy-Weinberg.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 92,52% penduduk dikategorikan
sebagai Taster dan 7,48% dikategorikan sebagai Non Taster. Individu Taster
didominasi oleh perempuan. Individu Non Taster yang diamati adalah keturunan
dari pasangan Non Taster dengan Taster (heterozigot) dan pasangan sesama
Taster (heterozigot). Frekuensi alel T dan t didominasi oleh alel T sebanyak 0,73
dan alel t sebanyak 0,27. Genotip pengecap PTC terdiri dari TT (Taster homozigot), Tt (Taster heterozigot), dan tt (Non Taster). Frekuensi genotip terdiri
atas 0,54 TT, 0,39 Tt, dan 0,07 tt. Tingkat heterozigositas populasi penduduk
Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi adalah 0,39 dan
homozigositas 0,61. Data yang didapatkan kemudian diuji menggunakan Uji Chi Square. Nilai X
2
yang didapatkan sebesar 0,0044 dan terletak pada nilai
kemungkinan 0,9-0,99 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
frekuensi alel T dan t pada populasi Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten
Banyuwangi masih dalam kesetimbangan genetik sesuai dengan Hukum
Kesetimbangan Genetik Hardy-Weinberg