Show simple item record

dc.contributor.authorHIDAYAT, Nurul
dc.date.accessioned2022-06-28T01:16:03Z
dc.date.available2022-06-28T01:16:03Z
dc.date.issued2021-09-27
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107862
dc.description.abstractSekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki orientasi untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada para siswa yang sedang menempuh pendidikan. Selain itu, sekolah juga menjadi ruang penanaman nilai kepada para siswa guna mempersiapkan siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Penanaman nilai yang dimaksud sifatnya beragam, tergantung pada diskursus pembelajaran yang dikembangkan oleh sekolah yang bersangkutan. SMK Negeri 5 Jember (kaliber) adalah salah satu sekolah kejuruan yang menjadi ruang dalam kegiatan penanaman nilai tersebut, dimana kaliber merupakan sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Jember yang memiliki fokus dalam mengembangkan pendidikan pertanian. Seperti yang kita tahu, bahwa Kabupaten Jember adalah daerah yang memiliki potensi besar di sektor pertanian, selain itu masyarakat Jember juga mayoritas masih menggantungkan kehidupannya di sektor pekerjaan ini. Oleh karena itu, kaliber berada pada posisi yang tepat untuk memberikan sumbangsih pada sektor pertanian di Jember. Berbicara sedikit mengenai sektor pertanian, saat ini pertanian sedang mengalami suatu masalah serius yang berpotensi menghambat keberlanjutan sektor ini, yakni krisis sumber daya manusia atau tenaga kerja, hal ini ditandai dengan buruknya regenerasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Jember itu sendiri. Padahal, pertanian adalah sektor krusial dalam menjamin keberlangsungan kehidupan manusia. Masalah ini semestinya menjadi tantangan serius untuk kaliber, tentunya dalam upaya menyiapkan tenaga kerja sektor pertanian di Jember kedepannya. Namun, perlu disadari bahwa sebagaimana sekolah pada umumnya, kaliber hanya memiliki tugas dalam menyalurkan dan menanamkan nilai-nilai pertanian kepada siswa, terkait masa depan sektor pertanian beserta keberlanjutannya adalah tanggung jawab pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Oleh karena itu, bagaimana strategi pendidikan dalam upaya penguatan nilai tersebutlah yang menjadi menarik untuk dilihat, bisa jadi hal tersebut dapat menjadi blue print bagi pendidikan sektor pertanian di daerah lainnya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “bagaimana strategi pendidikan di SMKN 5 Jember dalam upaya penguatan nilai nilai pertanian kepada siswa?”. Dimana strategi tersebut dimanifestasikan melalui paktik pendidikan pertanian yang ditopang oleh hubungan dialektis antara struktur dan agen dalam membangun realitas sosial sebagaimana yang dijelaskan Anthony Giddens dalam teori strukturasinya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat, menganalisis serta mendeskripsikan tentang strategi dan praktik upaya pengembangan sumber daya manusia dalam pendidikan pertanian di sekolah ini. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimana praktik pendidikan dalam sekolah ini merupakan suatu fenomena yang penting untuk dilihat guna manarik suatu benang merah terkait regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian. Dalam penentuan informan, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, serta menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu, keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber, dimana peneliti melakukan pengecekan data yang saling berkaitan. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mendapati bahwa krisis sumber daya manusia sektor pertanian terjadi sekurang-kurangnya karena dua faktor, yakni struktural dan motivasi individual. Dimana di satu sisi, secara struktural krisis ini terjadi karena sempitnya inovasi lapangan kerja di sektor pertanian, sistem pertanian yang masih tradisional, serta kebijakan yang kurang berpihak pada produk pertanian lokal. Sedangkan disisi lain, krisis ini juga dipengaruhi oleh motivasi individual dari para anak muda yang melihat pertanian bukan lagi sektor pekerjaan yang menarik, dikarenakan sistem kerjanya dibawah panas matahari, kotor, dan berpenghasilan rendah. Dari dua faktor ini, kaliber sebagai sekolah yang memiliki fokus dalam pendidikan pertanian, menawarkan dua fokus pembelajaran yang harapannya dapat menjadi modalitas dalam melakukan rehabilitasi pada krisis ini, dimana dua fokus ini direduksi ke dalam satu konsep umum yakni pertanian industrial. Fokus pembelajaran yang dimaksud yakni perluasan lapangan kerja, yang salah satu tujuannya adalah melahirkan pelaku-pelaku agribisnis. Serta pembelajaran yang berbasis mekanisasi pertanian, guna menarik minat anak muda pada sektor pertanian yang terintegrasi dengan alat mesinen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectNilai Pertanianen_US
dc.subjectIndustrialen_US
dc.subjectVokasien_US
dc.titlePenguatan Nilai Pertanian Industrial Pada Siswa Sekolah Vokasi di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record