| dc.description.abstract | Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan 
informasi dari berbagai sumber digital untuk kepentingan pengembangan diri 
maupun organisasi. Kemampuan seseorang untuk mengakses informasi di era 
digital merupakan hal sangat penting bagi gerakan pemberdayaan perempuan.
Karena setiap tahunnya pengguna internet meningkat dari tahun ke tahun hal
itulah yang menyebabkan sering kali adanya berita-berita yang bermunculan yang 
belum pasti kebenarannya yaitu berita hoax. Gerakan pemberdayaan perempuan 
PKK perlu memanfaatkan media sosial secara bijak dengan menelusuri kejelasan 
sumber yang kadang membuang waktu secara percuma, sehingga dapat 
diminimalisir dengan cara pemanfaatan media secara lebih positif dan optimal 
terutama mengkonsumsi konten kesehatan yang berguna membantu sebagai 
sarana kegiatan pemberdayaan perempuan PKK pokja 4. Berdasarkan 
permasalahan yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini 
adalah bagaimana pemanfaatan media sosial dalam gerakan pemberdayaan 
perempuan PKK di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis 
penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan 
metode purposive sampling untuk menentukan informan yang dibutuhkan dalam 
melengkapi data penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pengurus 
PKK pokja 4 sedangkan informan pendukung dalam penelitian ini adalah Ketua 
dan pengurus PKK. Teknik dan alat memperoleh data pada penelitian ini 
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik 
pemeriksaan keabsahan data pada peneltian ini menggunakan perpanjangan 
keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan trianggulasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan 
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kompetensi digital yang 
dimiliki setiap pengurus PKK pokja 4 berbeda tiap masing-masing personal. 
Kebanyakan dari mereka sudah mengikuti perkembangan digital terlihat dari 
pemakaiannya menggunakan media digital WhatsApp, Facebook, Instagram, dan 
Zoom Meeatings. Utamanya cenderung mengarah ke WhatsApp karena fitur
chatting dan video call yang yang tersedia pada media sosial tersebut lebih mudah 
digunakan bagi pengurus PKK pokja 4 untuk dapat terhubung dengan pihak 
posyandu dan puskesmas dalam pelaporan kelahiran dan kematian pada balita. 
Sedangkan penggunaan digital masih dimanfaatkan sebagai tukar fikiran, tukar 
pendapat dan sharing terkait permasalahan Ibu dan anak melalui WhatsApp Group
untuk mendapatkan data-datanya dengan terjun langsung ke posyandu. 
Penginputan data masih manual disebabkan oleh kurangnya SDM (Sumber Daya 
Manusia) yang dimiliki. Interaksi yang dibangun secara interaktif kepada 
masyarakat sasarannya yaitu ibu hamil, ibu menyusui, balita dan anak kurang gizi 
(stunting) dalam bentuk kegiatan pendampingan dari pengurus PKK pokja 4.
Kolaborasi dilakukan dalam ranah internal dan eksternal. Kolaborasi internal 
dilakukan bersama antar pokja PKK yang berkaitan dengan informasi kesehatan 
ibu dan tumbuh kembang anak sedangkan secara eskternal, kolaborasi yang 
dilakukan bersama tim PKK di seluruh Banyuwangi dan organisasi lain dalam 
meningkatkan kesehatan (MP ASI) dan kelestarian lingkungan hidup (penanaman 
TOGA dan sayur mayur).
Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa pemanfaatan media 
sosial khususnya WhatsApp mempunyai andil besar disetiap kegiatan yang 
berlangsung di pengurus PKK pokja 4. Media sosial sendiri memberikan dampak 
positif sebagai sarana penunjang kegiatan baik dalam segi memberikan informasi 
maupun berinteraksi antar sesama yang terlibat dalam berkegiatan. Terlihat dari 
kegiatan yang telah dihasilkan melalui bantuan media sosial sebagai media 
pelengkap | en_US |