Show simple item record

dc.contributor.authorSLODIA, Maudy Risma
dc.date.accessioned2022-06-27T16:08:54Z
dc.date.available2022-06-27T16:08:54Z
dc.date.issued2021-02-09
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107742
dc.description.abstractStunting pada balita merupakan permasalahan gizi yang memiliki faktor risiko multisektor, salah satunya adalah lingkungan. Kabupaten Blora memiliki prevalensi stunting yang tinggi yaitu 55,06% pada 2013 dan 30% pada 2018 serta merupakan wilayah prioritas penanganan stunting hingga tahun 2020, lebih tepatnya lokus dengan prevalensi stunting tertinggi berdasarkan data beradapada wilayah kerja Puskesmas Kapuan. Didukung dengan data studi pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Oktober dan November 2019 menunjukkan pada daerah penelitian terdapat 25,9% penduduk yang belum memenuhi syarat rumah sehat, dan 52,61% penduduk memiliki jamban tidak aman serta 24,67% penduduk masih melakukan buang air besar sembarangan. Sedangkan pengelolaan sampah hanya sebesar 23% di wilayah perkotaan. Lingkungan yang saniter dapat mengurangi risiko perpindahan bibit penyakit dari lingkungan ke manusia, sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi yang menyebabkan gangguan penyerapan gizi asupan makanan pada balita. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kapuan yang meliputi Desa Ngloram, Desa Cabean, Desa Gadon, desa Jipang, Desa Getas dan Desa Kapuan pada bulan September 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan case kontrol. Populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu kelompok kontrol yang merupakan ibu dengan balita sehat sebanyak 249 responden dan kelompok kasus yaitu ibu dengan balita stunting sebanyak 27 responden. Teknik pengambilan sample menggunakan metode total sampling berdasarkan banyaknya kasus dengan hasil akhir penghitungan rumus sampling sebanyak 26 responden, dengan perbandingan 1:1 maka sample kontrol berjumlah sama dengan sampel kasus dan total keseluruhan responden penelitian adalah 52 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu sanitasi lingkungan yang meliputi komponen rumah, sarana sanitasi rumah tangga, dan perilaku penghuni rumah, serta karakeristik responden, yang meliputi usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga. Variabel antara meliputi asupan makanan balita dan riwayat infeksi (jenis infeksi dan frekuensi infeksi) pada balita. Variabel terikat meliputi kejadian stunting. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar wawancara dan lembar observasi. Penelitian ini menggunakan analisis chi square, dan regresi logistik Responden penelitian mayoritas berada pada rentan usia 26-35 tahun, dengan pendidikan terakhir merupakan lulusan SD-SMA, tidak bekerja, memiliki tingkat pendapatan keluarga kurang dari upah minimum kabupaten dan memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 4 orang. Asupan makanan balita pada mayoritas balita responden dari kelompok kasus terkategori kurang, sedangkan pada mayoritas balita responden dari kelompok kontrol terkategori cukup. Mayoritas balita dari kelompok kasus mengalami jenis infeksi demam dan flu dengan frekuensi ≤ 6 kali, sedangkan mayoritas balita dari kelompok kontrol tidak mengalami infeksi pada satu tahun terakhir. Sanitasi lingkungan rumah pada mayoritas responden tidak memenuhi syarat kesehatan, baik pada responden kelompok kasus maupun responden kelompok kontrol. Tidak terdapat hubungan antara karakteristik responden, sanitasi lingkungan dan riwayat infeksi dengan kejadian stunting. Hasil penelitian mengatakan bahwa anak dengan asupan makanan rendah 0,31 kali lebih rentan mengalami stunting. Saran yang diberikan kepada masyarakat sekitar lokasi penelitian adalah, bergotong royong menyediakan tempat penampungan sampah sementara guna mengurangi pembakaran dan penimbunan sampah, melakukan pemilahan sampah secara mandiri untuk selanjutnya dilakukan pengolahan yang layak sesuai dengan instruksi dari puskesmas, serta rutin memberikan asupan makanan pada ibu hamil, ibu mneyusui serta balita dengan menu yang bervariasi meliputi sayur-mayur, buah serta protein hewani untuk mengurangi risik balita mengalami stunting.en_US
dc.description.sponsorshipPrehatin Trirahayu Ningrum, S.KM., M.Kes. (Dosen Pembimbing) Sulistiyani, S.KM., M.Kes (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectSanitasi Lingkunganen_US
dc.titleAnalisis Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengahen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record