Pola Penggunaan Obat Pada Pasien Osteoartritis Lutut DI Rumah Sakit Bina Sehat Jember
Abstract
Osteoartritis adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan kerusakan
pada tulang rawan sendi yang bersifat progresif dan merupakan gangguan sendi
yang paling umum. Osteoartritis dapat memengaruhi lutut, pinggul, tangan, tulang
belakang, dan kaki. Berdasarkan data nasional dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam Riset Kesehatan
Dasar pada tahun 2013, prevalensi penyakit osteoartritis di Indonesia adalah 24,7%.
Prevalensi osteoartritis akan terus meningkat dan berlanjut seiring pertambahan
populasi dan usia. Kasus osteoartritis lutut lebih sering terjadi daripada osteoartritis
jenis lainnya. Tingginya angka prevalensi osteoartritis akan berimplikasi pada
tingginya regimen pengobatan yang diberikan kepada pasien. Penggunaan obat
yang tidak rasional dapat mengakibatkan drug related problems (DRPs). Drug
related problems berhubungan dengan pola pemilihan obat, ketidaksesuaian dosis
obat, durasi penggunaan obat, banyak obat yang diresepkan, kombinasi obat yang
tidak tepat, dan perilaku penggunaan obat pada pasien. Semakin banyaknya
regimen pengobatan yang diberikan, maka efek samping dan kemungkinan
interaksi obat yang terjadi akan cukup tinggi.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Penelitian ini dilakukan di
Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Sampel pada penelitian ini adalah pasien
osteoartritis lutut di Poli Penyakit Dalam, Poli Ortopedi, dan Poli Saraf Rumah
Sakit Bina Sehat Kabupaten Jember yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling.
Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien
periode Januari 2020 - April 2021.
Hasil penelitian dengan total 97 sampel ini menunjukkan terdapat
peggunaan terapi kombinasi dan monoterapi pada pasien osteoartritis lutut di Poli
Penyakit Dalam, Poli Ortopedi, dan Poli Saraf Rumah Sakit Bina Sehat Kabupaten
Jember. Golongan obat yang diberikan pada pasien osteoartritis lutut di Rumah
Sakit Bina Sehat Jember dalam penelitian ini mulai dari obat anti inflamasi
nonsteroid (OAINS), symptomatic slow acting drugs for osteoarthritis
(SYSADOA), asetaminofen, analog gamma-aminobutyric acid (GABA), hingga
analog vitamin D dengan rute pemberian secara per oral. Golongan obat yang paling
banyak digunakan adalah OAINS. Sebanyak 3 pasien osteoartritis lutut berpotensi
untuk mengalami kejadian drug related problems dengan kategori interaksi obat.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]