Show simple item record

dc.contributor.authorPRATAMA, Muhammad Ivan
dc.date.accessioned2022-06-27T15:29:23Z
dc.date.available2022-06-27T15:29:23Z
dc.date.issued2021-02-02
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107594
dc.description.abstractPerkebunan merupakan subsektor pertanian yang telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dan penyerapan tenaga kerja. Salah satu komoditas dari subsector perkebunan adalah tanaman tebu. Tanaman tebu merupakan jenis tanaman rumput-rumputan yang menjadi tanaman penghasil gula di Indonesia. Tebu banyak dibudidayakan di Pulau Jawa dan Sumatera. Salah satu daerah yang menjadi sentra produksi tebu terbesar yaitu Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur merupakan sentra penghasil gula terbesar di Indonesia, hal ini didukung oleh banyaknya pabrik gula yang terdapat di wilayah Jawa Timur yaitu berjumlah 31 pabrik. Pabrik tersebut tersebar di beberapa daerah diantaranya yaitu Kabupaten Ngawi, Lumajang, Madiun, Malang, Jombang, Pasuruan, Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Salah satunya Pabrik Gula yang ada Kabupaten Jember adalah PG Semboro yang berada di Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember. Mayoritas pabrik gula yang terdapat di Jawa Timur termasuk PG Semboro memiliki keterbatasan lahan tebu sehingga untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya, pabrik membeli tebu kepada petani. Petani tebu sangat dibutuhkan karena untuk menjaga keberlanjutan penggilingan tebu menjadi gula. Kemitraan yang dilakukan, memiliki kekurangan yakni antara lain tidak adanya pembinaan secara signifikan, kurang terbukanya perhitungan rendemen, dan antrian panjang penggilingan pada saat panen raya. Penelitian ini bertujuan utuk mengetahui bagaimana pola kemitraan dan persepsi petani tebu terhadap kemitraan dengan PG Semboro di Kecamatan Semboro Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan alasan Desa Semboro Kecamatan Semboro salah satu penghasil tebu di Kabupaten Jember didukung dengan adanya Pabrik Gula di daerah tersebut serta Desa Semboro memiliki lahan dan cuaca yang cocok untuk dijadikan budidaya tebu. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode penentuan informan pada penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling sebagai langkah awal untuk menemukan informan kunci dan Snawball sampling untuk menentukan informan pendukung. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah Model Miles dan Huberman. Model Miles dan Huberman adalah analisis data kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pola kemitraan yang diterapkan dalam kemitraan antara petani tebu dengan PG. Semboro adalah pola kemitraan inti-plasma. Hal tersebut dapat dilihat dari fasilitas yang diperoleh, hak dan kewajiban, serta adanya syarat kemitraan. 2) Persepsi petani tebu terhadap kemitraan dengan PG. Semboro dipengaruhi oleh dua faktor meliputi : Faktor struktural yakni persepsi system bagi hasil (SBH), antrian panjang pada saat penggilingan, pembinaan dan penyuluhan, kepercayaan terhadap PG, dan persepsi kemitraan secara umum dengan PG serta Faktor fungsional merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu tersebut meliputi kebutuhan, pengalaman, dan pengetahuanen_US
dc.description.sponsorshipPembimbing : Dra. Sofia, M.Humen_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPETANI TEBUen_US
dc.titlePersepsi Petani Tebu Terhadap Kemitraan dengan PG. Semboro di Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record