dc.description.abstract | Pesantren adalah Lembaga Pendidikan Islam tradisional yang
merupakan tempat santri mempelajari, memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran Islam dengan memberi penekanan pada
pentingnya moralitas keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari- hari. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, permasalahan yang sering
terjadi di pesantren adalah penyediaan air bersih, pembuangan
kotoran, pembuangan air limbah sampah dan kepadatan penghuni.
Beberapa penyakit yang erat hubungannya dengan keadaan
lingkungan pondok pesantren antara lain: penyakit kulit, diare, tifus,
demam berdarah, malaria, dan lain-lain. Permasalahan ini jika tidak
ditangani serius dapat menurunkan derajat kesehatan.
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di pesantren
Miftahul Ulum Kaliwates Jember menunjukkan bahwa masalah
perilaku kesehatan dan sanitasi makanan relatif mendapatkan
penanganan yang kurang memadai. Terdapat acara rutin berupa
pertemuan rutin keluarga besar pengasuh pesantren, yang ditempatkan
di pesantren Miftahul Ulum. Hal ini memberi kontribusi terhadap
perilaku kesehatan dan sanitasi makanan, dimana penjamah makanan
ditangani langsung dari pihak keluarga pesantren. Di pesantren itu
sendiri tidak memiliki klinik, dan penjemah makanan untuk santri
masih di dalam kamar, serta tidak ada tempat khusus. Pesantren
Miftahul Ulum berada di tengah kota Jember, namun lingkungan
sekitarnya masih dihuni oleh masyarakat yang tradisional terutama
menyikapi perilaku higiene sanitasi makanan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Obyek yang akan diteliti adalah santri pesantren Miftahul Ulum, yang ditentukan
dengan cara stratified random sampling. Untuk menentukan jumlah
sampel yang akan di ambil, penelitian ini menggunakan Formula
Slovin yang menghasilkan jumlah sebanyak 110 santri. Pengambilan
data dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Adapun variabel bebas penelitian ini
adalah pengetahuan, sikap, personal reference, dan tindakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Mayoritas santri
memiliki tingkat pengetahuan tentang sanitasi makanan pada kriteria
tinggi dengan jumlah 95 santri (86,4%), sedangkan 15 santri (13,6%)
berada pada tingkat pengetahuan kriteria rendah; 2) Mayoritas santri
memiliki sikap terkait sanitasi makanan pada kriteria tinggi dengan
jumlah 95 santri (86,4%), sedangkan 15 santri (13,6%) berada pada
tingkat sikap kriteria rendah; 3) Terkait lingkungan hunian, mayoritas
memiliki tingkat kepadatan kamar pada kriteria tinggi, yaitu 95 santri
(86,4%), sedangkan 15 santri (13,6%) berada pada tingkat lingkungan
kriteria rendah; 4) Perilaku santri di pesantren Miftahul Ulum
Kaliwates dalam pemeliharaan kesehatan mayoritas pada kriteria baik,
yaitu 80 santri (72,7%), sedangkan 30 santri (27,3%) berada pada
kriteria belum baik; 5) Untuk tingkat ketersediaan pelayanan
kesehatan, mayoritas santri menganggap cukup, yaitu 80 santri
(72,7%), sedangkan 30 santri (27,3%) menganggap bahwa
ketersediaan pelayanan kesehatan kriteria belum cukup; 6) Terkait
ketersediaan fasilitas ruangan untuk layanan kesehatan, mayoritas
santri menganggap cukup, yaitu 50 santri (45,5%), sedangkan 60
santri (54,5%) menganggap bahwa fasilitas ruangan untuk layanan
kesehatan belum cukup | en_US |