Show simple item record

dc.contributor.authorRIZQON, Abd. Rouf
dc.date.accessioned2022-06-27T07:51:49Z
dc.date.available2022-06-27T07:51:49Z
dc.date.issued2021-07-01
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107395
dc.description.abstractPenyakit blas merupakan salah satu penyakit utama yang ada Di Kabupaten Jember. Salah satu wilayah yang menjadi kawasan endemik dari penyakit blas yaitu Kecamatan Gumukmas. Penggunaan varietas yang rentan seperti ciherang dan pengelolaan OPT yang kurang tepat menjadi salah satu faktor perkembangan penyakit blas di wilayah tersebut. Salah satu upaya yang dianjurkan pemerintah yaitu pengelolaan sistem pertanian berkelanjutan seperti pemanfaatan agens hayati. Kecamatan Ambulu salah satu wilayah yang sudah memanfaatkan agens hayati seperti MOL (Mikroorganisme Lokal) dari akar putri malu. MOL dapat diaplikasikan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan perendaman pada akar bibit padi. Perlakuan tersebut efisien karena MOL lebih mudah untuk proses penetrasi pada akar padi. Bakteri – bakteri yang terdapat pada MOL dapat berperan sebagai biopestisida dan biofertilizer untuk meningkatkan ketahanan dan membantu proses pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini ingin membuktikan bahwa MOL dari petani Ambulu yang diaplikasikan pada akar bibit padi dapat menurunkan infeksi penyakit blas yang endemik dan dapat meningkatkan produksi padi Di Desa Purwoasri Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2021 sampai Mei 2021 di salah satu lahan milik petani Di Desa Purwoasri Kecamatan Gumukmas Jember. Rancangan penelitian ini dibagi menjadi dua blok, yaitu untuk lahan padi yang diberi MOL dan kontrol dengan luas masing – masing blok 250m2 . Pengamatan dilakukan setiap 7 hari sekali dengan metode diagonal random sampling yang terdiri dari 9 petak dengan luas 5m2 . Setiap petak dipilih 10 rumpun secara acak, sehingga terdapat total 180 viii tanaman sebagai sampel. Data dianalisis menggunakan uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dan dianalisis secara deskriptif untuk membandingkan antara tanaman padi yang diberi MOL dan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, bakteri yang terdapat pada MOL terdiri dari bakteri Pseudomonas flourecens dengan ciri – ciri koloni berwarna kuning pada media King’s B, halus, dan termasuk gram negatif dan memiliki pigmen berwarna kuning kehijauan apabila disinari UV. Bakteri yang kedua yaitu Bacillus cereus dengan ciri – ciri koloni berwarna biru pada media Hicrome Bacillus Agar, berbentuk bulat permukaan licin dan bersifat gram positif. Gejala penyakit blas secara alami di lahan mulai muncul pada umur 42 HST dengan ciri – ciri yaitu timbul bercak pada daun berbentuk seperti belah ketupat, bercak berwarna putih pada bagian tengah dan cokelat kehitaman dibagian tepi. Gejala blas leher muncul pada umur 70 HST dengan ciri – ciri timbul bercak pada pangkal malai berwarna cokelat kehitaman, dan malai padi lebih mudah patah dan butir padi tidak bernas atau hampa. Perlakuan perendaman akar bibit padi dengan MOL memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat insidensi dan keparahan penyakit, tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang akar, arsitektur akar, volume akar, bobot padi. Pemberian MOL dapat mengurangi tingkat insidensi dan keparahan penyakit blas, meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang dan volume akar, serta dapat meningkatkan hasil produksi padi.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing : Prof. Ir. Wiwiek Sri Wahyuni, M.S., Ph.D.en_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectAkar Bibit Padien_US
dc.subjectMOL (Mikroorganisme Lokal)en_US
dc.subjectAkar Putri Maluen_US
dc.subjectPenyakit Blasen_US
dc.titlePengaruh Perendaman Akar Bibit PADI Dengan Mol (Mikroorganisme Lokal) Dari Akar Putri Malu Terhadap Perkembangan Penyakit Blas Dan Produksi PADI DI Desa Purwoasri Gumukmas Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record