Etnomatematika pada Aktivitas Pembuatan Batik Motif Tembakau di Rumah Produksi Batik Nhora Pangestu Ambulu sebagai Bahan Paket Soal Tes
Abstract
Matematika memiliki peranan penting dalam seluruh aspek kehidupan
manusia sehari-hari. Dalam pembelajaran matematika perlu dikaitkan dengan
permasalahan kontekstual yang terdapat di lingkungan masyarakat.
Etnomatematika adalah matematika yang dipraktikkan oleh masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari seperti konsep matematika yang belum disadari oleh
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, sangat penting bila konsep-konsep
matematika dikaitkan dengan kebudayaan yang ada. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menggali etnomatematika pada aktivitas pembuatan batik motif
tembakau dan menghasilkan bahan paket soal tes. Penelitian ini dilakukan di Desa
Tutul Tegalsari Kecamatan Ambulu Jember terhadap masyarakat yang berprofesi
sebagai pembatik.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa etnomatematika pada
aktivitas pembuatan batik motif tembakau oleh pembatik yakni aktivitas
menghitung, aktivitas mengukur, dan aktivitas mendesain. Etnomatematika pada
aktivitas menghitung muncul di beberapa kegiatan saat proses pembuatan batik
diantaranya ketika pembatik menghitung alat dan bahan yang digunakan untuk
sehelai, menghitung kebutuhan malam untuk mencanting atau mengecap, dan
menghitung banyaknya warna yang digunakan dalam sehelai kain.
Etnomatematika lain yang muncul yaitu ketika mencampur warna dengan
perbandingan 1 liter air dengan 30 gram pewarna bubuk maka dalam aktivitas ini
muncul konsep perbandingan senilai. Etnomatematika selanjutnya ketika
menghitung kebutuhan waterglass pada proses penguncian warna, menghitung
kebutuhan air pada saat “nglorod”, menghitung banyaknya motif dalam sehelai
kain, menghitung peletakan cap pada kain, dan menghitung banyaknya cap pada
kain. Etnomatematika pada aktivitas mengukur juga muncul di beberapa kegiatan
dalam membatik diantaranya ketika pembatik mengukur sehelai kain yang
dibutuhkan. Pada saat mengukur pencampuran waterglass dengan air dengan
ukuran
1 3
dari banyaknya waterglass terdapat etnomatematika berupa
perbandingan senilai. Etnomatematika lainnya seperti membuat pola/desain batik
dengan terlebih dahulu melipat kertas kemudian untuk menggambar pada kain
hanya perlu digeser ke bawah dan ke samping untuk satu motif dapat diputar,
selain mengukur juga terdapat konsep matematika seperti translasi dan rotasi.
Etnomatematika mengukur lainnya muncul ketika mengukur garis tepi pada kain
batik, mengukur ukuran cap yang digunakan, dan mengecap pada kain agar
simetris. Etnomatematika pada aktivitas mendesain juga muncul di beberapa
kegiatan dalam membatik diantaranya ketika pembatik mendesain pola/desain
pada kertas HVS dan kalkir, membuat pola/desain pada kain, dan meletakkan
posisi cap pada kain. Adapun pesanan batik dengan pola baju untuk satu helai
kain terdapat 3 bagian. Bagian tengah digunakan untuk punggung dan pinggir
digunakan untuk bagian depan. Terdapat beberapa pola saat meletakkan posisi cap
pada kain seperti cap diletakkan tegak, miring, tidur, dan selang-seling.
Produk hasil penelitian ini adalah bahan paket soal tes. Paket soal tes yang
dihasilkan menggambarkan beberapa etnomatematika pada aktivitas pembuatan
batik seperti aktivitas menghitung, aktivitas mengukur, dan aktivitas mendesain.
Paket soal tes ditujukan untuk siswa kelas IX semester genap. Paket soal tes yang
telah disusun akan dikonsultasikan kepada pembimbing selanjutnya akan
dilakukan validasi oleh dua dosen pendidikan matematika Universitas Jember.