Show simple item record

dc.contributor.authorListiani Wulandari
dc.date.accessioned2013-09-18T03:19:45Z
dc.date.available2013-09-18T03:19:45Z
dc.date.issued2013-09-18
dc.identifier.nimNIM080210204104
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1069
dc.description.abstractDalam pembelajaran harus terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa. Penggunaan metode yang sama secara terus menerus dapat menimbulkan kejenuhan dalam diri siswa. Hal ini menyebabkan siswa malas, bosan dan kurang tertarik dalam pelajaran matematika dan berdampak pada hasil belajar yang rendah. Untuk menarik minat siswa guru tidak hanya menerapkan satu metode saja. Berdasarkan data hasil belajar siswa dan wawancara awal dengan guru kelas IV SDS Nasional, diperoleh keterangan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi operasi hitung pecahan masih kurang. Hal ini terbukti dari hasil ulangan 16 siswa atau 62% dari 26 siswa memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntasan yang ditetapkan di SDS Nasional, yaitu 60. Aktivitas siswa sebelum penelitian belum begitu baik, aktivitas siswa hanya mencatat, menulis, mendengarkan, dan menghafal saja karena guru kelas IV selama ini hanya menggunakan metode ceramah, siswa kurang dilibatkan secara langsung dalam proses belajar mengajar sehingga aktivitas siswa kurang baik. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai permainan monopoli pada sub pokok bahasan operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDS Nasional Kalisat Tahun Pelajaran 2010/2011? (2) bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai permainan monopoli (3) bagaimanakah peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai permainan monopoli. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai permainan monopoli sub pokok bahasan operasi hitung pecahan (2) untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran (3) untuk mengetahui bagaimana ketuntasan belajar siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai permainan monopoli. Pengambilan data dilaksanakan di SDS Nasional kelas IV yang terdiri dari 26 siswa, 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 05 Mei 2011 sampai 20 Mei 2011. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa, aktivitas guru, dan tes individu. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dimulai dari tahap guru mengajar, siswa belajar kelompok, melakukan permainan, dan guru memberikan penghargaan. Pada tahap mengajar, guru menjelaskan materi soal cerita pecahan dengan jelas dan suara keras. Awalnya guru mengalami kesulitan menguasai kelas, namun hal itu dapat diatasi dengan melakukan perbaikan pembelajaran disetiap pertemuan. Hasil observasi aktivitas guru dalam menjelaskan materi memperoleh persentase 100%. Pada tahap belajar kelompok, siswa mengerjakan LKS dengan berdiskusi. Pembelajaran kelompok yang kali pertama dikenalkan kepada siswa membuat suasana kelas menjadi ramai, dengan perlahan guru pemberian pengarahan dan bimbingan terhadap siswa, sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi. Rata-rata hasil pengerjaan semua kelompok mencapai 100%. Tahap melakukan permainan monopoli pada tiap pertemuannya mengalami peningkatan dari 73,08% pada pertemuan I menjadi 100% pada pertemuan IV. Permasalahan kurangnya pemahaman siswa terhadap aturan permainan monopoli dan materi pembelajaran dapat diatasi dengan bimbingan guru dan semangat siswa untuk mendapatkan nilai lebih baik. Pada tiap pertemuan, guru memberikan penghargaan pada kelompok ataupun siswa yang berprestasi dalam belajar, hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Rata-rata aktivitas siswa pada setiap siklus meningkat, Pada siklus I aktivitas siswa mencapai 83,85% dan pada siklus II meningkat 7,69% menjadi 91,54%. Ketuntasan hasil belajar siswa juga meningkat pada setiap siklus yaitu pada siklus I mencapai 76,92% dan pada siklus II mencapai 92,31%, maka rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa adalah 84,62%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa mengalami peningkatan aktivitas dari siklus I ke siklus II sebesar 7,69% dan hasil belajar pada materi operasi hitung pecahan juga meningkat 15,4% dari siklus I ke siklus II. Saran yang perlu dipertimbangkan baik bagi guru ataupun peneliti lain yaitu, berdasarkan penelitian penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai permainan monopoli dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210204104;
dc.subjectPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS)en_US
dc.titlePENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) DISERTAI PERMAINAN MONOPOLI UNTUK MENINGKATKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD SWASTA NASIONAL KALISAT SUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG PECAHAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record