Indeks Kualitas Tanah pada Lahan Pasiran di Kecamatan Asembagus Situbondo
Date
2020-12-10Author
BUDIMAN, Subhan Arif
HERMIYANTO, Bambang
SULISTYANINGSIH, Niken
Metadata
Show full item recordAbstract
Lahan pasir pantai merupakan lahan marginal yang dapat dikembangkan untuk lahan pertanian akan tetapi tanah-tanah pada lahan tersebut memiliki permasalahan utama terkait dengan tingginya nilai DHL (Daya hantar listrik) dan nilai SAR (Sodium Adsorbtion Ratio) akibat pengaruh pasang-surut air laut. Penelitian ini sangat berkaitan dengan aktivitas dan tujuan KeRis Watershed dimana fokus penelitian ini adalah perbaikan pengelolaan lahan pasiran yang berada pada hilir DAS Deluwang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat dan variasi kesuburan tanah dengan menggunakan metode penentuan indeks kualitas tanah. Survey lokasi dan pengambilan contoh tanah dilakukan berdasarkan tingkat variabilitas satuan peta tanah yang disusun dengan cara mengoverlay peta geologi, peta jenis tanah, peta kelas kemiringan lereng, dan peta penggunaan lahan (tutupan lahan dan jenis komoditas yang diusahakan). Contoh tanah diambil pada kedalaman 0-25 cm dari 27 titik dan dianalisis di laboratorium untuk mendapat nilai kuantitatif dari Kadar air tanah lapangan, pH H2O, pH KCl, DHL, kadar C-organik, N-total, P-tersedia, K-total, Ca-tertukar, Na-tertukar, Mg-tertukar, separasi ukuran partikel (kadar pasir, debu dan clay), batas cair, batas plastis, batas lekat dan batas berubah warna. Data hasil analisis laboratorium dianalisis menggunakan metode multivariat-PCA (Principle Component Analysis) untuk melihat variabel-variabel kunci penentu kualitas tanah yang dan mendapatkan tujuh variabel yaitu Batas Cair (36.09%), Batas Lekat (35,24%), Indek plastisitas (1.18%), KA lapangan (7.17%), N-total (6.01%), P-tersedia (11.19%) dan Ca-tertukar (13.25%). Nilai indek kualitas tanah berkisar antara 0.1989 (Petak 28) sampai 1.3778 (Petak 16) dengan nilai rerata 0.9307. Perbaikan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemilihan tanaman yang toleran terhadap kadar garam tinggi atau dengan menurunkan menurunkan kadar garam yang dapat dilakukan dua cara yaitu membuat juringan hingga kedalaman di bawah zona perakaran di sekeliling petak dan penjenuhan petak dengan air sehingga garam-garam konsentrasi tinggi dapat terusir dari zona perakaran.
Collections
- LSP-The Research [166]