dc.description.abstract | Infeksi Menular Seksual (IMS) atau sering disebut sebagai penyakit kelamin,
adalah penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. IMS
merupakan salah satu penyebab penyakit utama di dunia dan memiliki konsekuensi
kesehatan, sosial dan ekonomi yang cukup luas. Orang yang mengidap IMS memiliki
risiko yang lebih besar untuk terinfeksi HIV. Diperkirakan infeksi HIV yang
berulang-ulang dan pemaparan terhadap infeksi-infeksi lain mempengaruhi
perkembangan kearah AIDS. Sampai saat ini, penyakit IMS dan HIV/AIDS di
Indonesia cenderung terus meningkat. Begitu juga yang terjadi di Jawa Timur dan
Kabupaten Banyuwangi. Data di Kabupaten Banyuwangi menunjukkan bahwa WPS
merupakan penyumbang terbanyak kasus HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi. Hal
ini menunjukkan bahwa WPS merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi yang
rentan terhadap penularan IMS dan HIV/AIDS. Oleh karena itu, diperlukan suatu
upaya pencegahan terhadap IMS dan HIV/AIDS pada WPS.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan perilaku pencegahan
IMS dan HIV/AIDS pada WPS di lokalisasi Gempol Porong Kabupaten Banyuwangi.
Jenis Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan survey analitik
dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh WPS di Lokalisasi Gempol Porong Kabupaten Banyuwangi. Jumlah sampel
dalam penelitian ini sebanyak 40 WPS yang diperoleh dari rumus Snedecor dan
Cochran. Pengambilan data dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner dan
peneliti akan memandu dalam proses pengisian kuesioner. Data yang diperoleh
viii
kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat, dan
analisis multivariabel dengan menggunakan uji statistik regresi logistik dengan
tingkat kemaknaan sebesar 5 % (
α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya karakteristik responden
sebagian besar berumur 20-35 tahun, mempunyai tingkat pendidikan yang rendah
yaitu tamat SD, lama kerja menjadi WPS lebih dari 1 tahun, dan status pernikahan
sebagai janda, serta berasal dari luar daerah Kabupaten Banyuwangi. Tingkat
pengetahuan responden tentang IMS dan HIV/AIDS serta upaya pencegahannya
dengan persentase 62,5% adalah sedang, sikap terhadap responden IMS dan
HIV/AIDS serta upaya pencegahannya dengan persentase 62,5% adalah positif dan
orang penting sebagai referensi dalam upaya pencegahan IMS dan HIV/AIDS dengan
persentase 70% adalah lengkap. Sebagian besar responden menyatakan orang penting
sebagai referensi yang biasa memberikan dukungan adalah tenaga kesehatan, mami
atau mucikari, LSM, serta teman-teman sesama WPS. Perilaku pencegahan IMS dan
HIV/AIDS pada WPS di Lokalisasi Gempol Porong dengan persentase 80% adalah
baik dalam pemakaian kondom.
Disamping itu hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
pengetahuan tentang IMS dan HIV/AIDS terhadap perilaku pencegahan IMS dan
HIV/AIDS pada WPS dengan p value = 0,021, tidak ada pengaruh antara sikap
tentang IMS dan HIV/AIDS terhadap perilaku pencegahan IMS dan HIV/AIDS pada
WPS dengan p value = 0,255, dan tidak ada pengaruh antara faktor orang penting
sebagai referensi dalam upaya pencegahan IMS dan HIV/AIDS terhadap perilaku
pencegahan IMS dan HIV/AIDS pada WPS. dengan p value = 0,251. Berdasarkan
hasil penelitian, diharapakan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Komisi
Penanggulangan AIDS Kabupaten Banyuwangi dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dalam upaya meningkatkan pengetahuan
WPS tentang IMS dan HIV/AIDS serta upaya pencegahannya melalui sosialisasi
informasi oleh petugas kesehatan dengan menggunakan metode dan media yang lebih
bervariatif.. | en_US |