Show simple item record

dc.contributor.authorKusumaning Ayu Wulandari
dc.date.accessioned2013-12-19T10:29:43Z
dc.date.available2013-12-19T10:29:43Z
dc.date.issued2013-12-19
dc.identifier.nimNIM072110101037
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10689
dc.description.abstractPenyelenggaraan imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Melalui upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari cacar sejak tahun 1974 oleh WHO. Pada tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi program pengembangan imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Pada tahun 2010 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaksanakan penilaian kualitas pelayanan imunisasi dalam rangka merespon peningkatan kejadian difteri dan untuk mengidentifikasi penyebab masalah program imunisasi di Jawa Timur. Secara umum kualitas pelayanan imunisasi di puskesmas yang memenuhi syarat minimal 80% sebesar 62%. Rata-rata cakupan imunisasi tiap tahunnya di Kabupaten Jember meningkat bila tanpa memperhatikan validdose, namun pada kenyataannya masih ditemukan kejadian PD3I yang tersebar di beberapa kecamatan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2011, di tahun 2010 terdapat 17 kecamatan dari 31 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Jember, pernah mengalami kejadian PD3I. Dengan kata lain, untuk menekan jumlah kasus PD3I, bukan hanya cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata namun juga kualitas pelayanan imunisasi juga perlu diperhatikan. Kualitas pelayanan imunisasi salah satunya didapat dengan menjaga kualitas vaksin. Kegagalan dalam pengelolaan rantai dingin (cold chain) vaksin akan berakibat pada penurunan potensi vaksin sehingga memicu munculnya PD3I. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui hubungan pelaksanaan prosedur tetap rantai dingin (cold ix w D P w - F X C H A N G Click to buy NOW! w . d o c u t r a c E c . k m o w D P w - F X C H A N G Click to buy NOW! w . d o c u t r a c E c . k m o chain) vaksin pada pelayanan imunisasi di tingkat puskesmas dengan kejadian PD3I tahun 2010 di Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan tujuan utama untuk menganalisis hubungan antara pelaksanaan prosedur tetap rantai dingin (cold chain) vaksin pada pelayanan imunisasi di tingkat puskesmas dengan kejadian PD3I tahun 2010 di Kabupaten Jember. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara dengan metode probing tentang pelaksanaan prosedur tetap rantai dingin (cold chain) vaksin pada pelayanan imunisasi. Metode analisis yang digunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 85 petugas pelaksana imunisasi. Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi secara signifikan berhubungan dengan kejadian PD3I di Kabupaten Jember tahun 2010. Hal tersebut dikarenakan sebanyak 47,1% petugas pelaksana imunisasi tidak memeriksa kembali kondisi VVM saat berada di posyandu. Selain itu pada saat persiapan pelayanan imunisasi, terdapat 69,4% petugas pelaksana imunisasi yang tidak meletakkan 4 buah cool pack di dalam vaccine carrier yang semakin memperbesar kemungkinan suhu di dalam vaccine carrier menjadi tidak stabil untuk suhu penyimpanan vaksin (2-8 o C). Terdapat 61 petugas pelaksana imunisasi atau sebesar 71,8% yang tidak memberikan label jam buka atau jam pencampuran vaksin. Saran yang dapat diberikan mengingat petugas pelaksana imunisasi merupakan unsur yang sangat penting, maka perlu lebih meningkatkan keaktifan dalam memberikan pelayanan misalnya dengan lebih aktif memantau jumlah sasaran bayi atau balita yang berada di lingkungan posyandu yang menjadi tanggung jawabnya. Petugas pelaksana imunisasi agar lebih memperhatikan kondisi vaksin yang akan digunakan dan kondisi serta cara penyimpanan vaksin sesuai dengan prosedur rantai dingin vaksin agar perlindungan dari vaksin yang diberikan bisa lebih optimal.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072110101037;
dc.subjectCOLD CHAINen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP RANTAI DINGIN (COLD CHAIN) VAKSIN TINGKAT PUSKESMAS DENGAN KEJADIAN PD3I DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record