Tingkat Kecemasan dan Beban Kerja Mental dengan Stres Kerja Tenaga Kesehatan di Ruang IGD Selama Pandemi COVID-19 (Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Haryoto Lumajang)
Abstract
Pandemi Covid-19 menyebabkan masalah psikologis berupa stres ringan
hingga berat pada masyarakat umum, penyedia layanan kesehatan, dan tenaga
kesehatan. Tenaga kesehatan sebagai garis depan dalam penanganan Covid-19
mengalami stres kerja akibat tekanan lebih yang harus dihadapi karena berbagai
kondisi seperti berkontak dengan kasus yang dicurigai atau dikonfirmasi Covid-19,
meningkatnya beban kerja, mengalami stigma, dan perubahan gaya hidup yang
signifikan. Dimasa pandemi ini, IGD menjadi salah satu departemen dengan risiko
tinggi paparan Covid-19. IGD menjadi pintu masuk pasien status pasien terhadap
Covid-19 yang belum jelas menjadikan tenaga kesehatan merasa takut terutama
ketika pasien yang datang memiliki gejala yang berhubungan dengan Covid-19.
Kondisi tersebut dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih tinggi dialami oleh
tenaga kesehatan. Stres kerja akan menyebabkan gangguan kesehatan dan
konsentrasi berkurang, akibatnya kualitas dan kuantitas dalam memberikan
pelayanan kesehatan juga akan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan tingkat kecemasan dan beban kerja mental pada tenaga
kesehatan di ruang IGD selama pandemi Covid-19. Penelitian dilakukan di RSUD
dr. Haryoto Lumajang sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif dan desain
penelitian cross-sectional. Populasi pada penelitian ini merupakan tenaga
kesehatan IGD yang berjumlah 36 orang dengan sampel sebanyak 33 orang.
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik Simple Random Sampling.
Pengumpulan data dilakukan secara offline dengan menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden merupakan
tenaga kesehatan berusia 26 – 35 tahun, lebih banyak tenaga kesehatan laki-laki
dibandingkan perempuan, paling banyak berprofesi sebagai perawat, dan mayoritas
sudah bekerja >5 tahun. Pada penelitian ini diketahui bahwa mayoritas responden
mengalami kecemasan pada tingkatan ringan dan responden lainnya mengalami
kecemasan sedang. Sebagian besar responden mengalami beban kerja mental pada
kategori usaha yang dilakukan kecil dan usaha yang dilakukan agak besar. Pada
variabel stres kerja, sebagian responden mengalami stres kerja pada tingkatan
rendah, sementara responden lainnya mengalami stres kerja sedang. Berdasarkan
hasil analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearman, dapat diketahui bahwa
tingkat kecemasan memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat stres kerja
tenaga kesehatan di ruang IGD selama pandemi Covid-19 (p=0,005). Angka
koefisien korelasi berkisar antara 0,30 - <0,50 yang berarti kekuatan hubungan
dapat dikategorikan sedang. Beban kerja mental memiliki hubungan yang
signifikan tingkat stres kerja tenaga kesehatan di ruang IGD selama pandemi Covid19 (p=0,023). Angka koefisien korelasi berkisar antara 0,30 - <0,50 yang berarti
kekuatan hubungan dapat dikategorikan sedang.
Saran yang dapat diberikan kepada RSUD dr. Haryoto Lumajang adalah
dengan melakukan sosialisasi melalui webinar terkait penanganan yang dapat
dilakukan untuk mengurangi gangguan kesehatan mental terutama stres kerja pada
tenaga kesehatan serta mengadakan program kesehatan seperti layanan
pendampingan psikologi berupa konseling oleh psikolog. Saran kepada tenaga
kesehatan yaitu dengan olahraga ringan sebelum melakukan pekerjaan atau
peregangan di sela-sela bekerja, serta membangun komukasi lebih baik dengan
rekan kerja. Saran kepada peneliti selanjutnya adalah diharapkan dapat menambah
variabel yang diteliti dengan menimbangkan faktor-faktor penyebab stres kerja
serta dapat memperluas cakupan populasi sehingga dapat dilihat perbandingan stres
kerja tenaga kesehatan di ruang IGD dengan unit lainnya.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]