Show simple item record

dc.contributor.authorNINDIASTUTI, Rahma
dc.date.accessioned2022-04-14T03:14:22Z
dc.date.available2022-04-14T03:14:22Z
dc.date.issued2022-02-25
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106394
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 14 April 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractDemam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengan tanda-tanda demam tinggi disertai dengan manifestasi perdarahan. Nyamuk betina Aedes aegypti merupakan vektor utama dari penyebaran penyakit demam berdarah dengue. Pengendalian vektor merupakan salah satu upaya guna mengurangi populasi vektor. Pemakaian insektisida sintetik yang tidak diiringi dengan atensi terhadap dampak yang dapat terjadi. Salah satu jalan pintas yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut yaitu menggunakan pemanfaatan insektisida yang berasal dari tumbuhan ataupun bahan alami yang lain. Di Indonesia banyak terdapat tanaman sukun dan memiliki potensi sebagai bahan penolak nyamuk. Pada beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan, dijelaskan bahwa pada ekstrak daun dan bunga sukun terdapat kandungan senyawa kimia yang dapat mematikan larva nyamuk. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui potensi ekstrak daun, bunga, serta campuran daun dan bunga sukun sebagai larvasida yang dapat mematikan larva Aedes aegypti vektor penyakit demam berdarah dengue. Diharapkan pada pencampuran dari ekstrak daun dan bunga sukun mampu menunjukkan efek sinergis sehingga dapat meningkatkan jumlah mortalitas larva Aedes aegypti dibandingkan dengan penggunaan ekstrak tunggal. Studi ini menggunakan desain penelitian True Experimental Design dengan metode post-test only. Penelitian ini dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok uji, dengan sampel larva Aedes aegypti sebanyak 860 larva. Konsentrasi ekstrak yang digunakan pada masingmasing ekstrak daun, bunga, serta ekstrak campuran daun dan bunga sukun adalah serial konsentrasu yang sama yaitu 1000, 2750, 4500, dan 6250 ppm. Setelah pemberian perlakuan, kedua kelompok di observasi pada waktu 6, 9, dan 24 jam untuk mengetahui jumlah mortalitas larva uji. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan analisa menggunakan uji statistik, pada ekstrak daun, bunga, serta campuran ekstrak daun dan bunga sukun memiliki pengaruh terhadap kematian larva Aedes aegypti. Nilai LC50 ekstrak daun sukun adalah 2531 ppm dengan nilai LT50 adalah pada waktu 10,8 jam. Nilai LC50 ekstrak bunga sukun adalah 1871 ppm, dengan nilai LT50 adalah 4,2 jam. Nilai LC50 ekstrak campuran daun dan bunga sukun adalah 903 ppm, dengan LT50 adalah pada waktu 3,7 jam. Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan ekstrak daun, bunga, serta ekstrak campuran daun dan bunga sukun terhadap toksisitas larva Aedes aegypti. Campuran ekstrak daun dan bunga sukun memiliki toksisitas yang paling tinggi jika dibandingkan ekstrak tunggal untuk mematikan larva Aedes aegypti Berdasarkan hasil studi ini, peneliti menyarankan beberapa hal yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh beberapa pihak, bagi pemerintah diharapkan daun dan bunga tanaman sukun dapat dimanfaatkan menjadi alternatif pengendalian vektor, karena selama ini daun dan bunga tanaman sukun hanya menjadi bahan yang tidak dapat dimanfaatkan. Pemerintah juga dapat memberikan pelatihan mengenai pemanfaatan daun dan bunga sukun sebagai larvasida, kepada masyarakat khususnya yang disekitar tempat tinggalnya masih banyak terdapat tanaman sukun. Serta bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi senyawa aktif untuk mengetahui efek dari senyawa murni yang terkandung pada masing-masing ekstrak, penelitian lanjutan mengenai dampak jangka panjang tentang pemakaian ekstrak daun, bunga serta ekstrak campuran daun dan bunga sukun terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan, memerlukan adanya hasil produk dari penelitian agar dapat memudahkan penggunaannya dalam pengendalian vektor, serta memerlukan formulasi ekstrak dalam bentuk lain yang lebih aman bagi masyarakat sehingga dapat digunakan sebagai larvasida.en_US
dc.description.sponsorshipDr, Dwi Wahyuni, M.Kes Dr. Isa Ma'rufi, S.KM., M.Kes.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPascasarjana Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectPenyakit Demam Berdarahen_US
dc.subjectTanaman Sukunen_US
dc.subjectLarva Aedes aegyptien_US
dc.titlePengaruh Campuran Ekstrak Daun dan Bunga Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Toksisitas Larva Nyamuk Aedes Aegypti Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengueen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record