Show simple item record

dc.contributor.authorROKHMAH, Dewi
dc.contributor.authorMA’RUFI, Isa
dc.contributor.authorROHMAWATI, Ninna
dc.contributor.authorMOELYANINGRUM, Anita Dewi
dc.contributor.authorHIDAYATI, Manik Nur
dc.contributor.authorANTIKA, Ruli Bahyu
dc.date.accessioned2022-02-24T02:20:34Z
dc.date.available2022-02-24T02:20:34Z
dc.date.issued2021-10-10
dc.identifier.govdocKodeprodi#2110101#Ilmukesehatanmasyarakat
dc.identifier.govdocNIDN#0007087804
dc.identifier.govdocNIDN#0005068401
dc.identifier.govdocNIDN#0020118101
dc.identifier.govdocNIDN#0018059101
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/105801
dc.description.abstractLatar Belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Faktor penyebab langsung terjadinya stunting adalah ketidakseimbangan gizi/faktor gizi dalam makanan yang dikonsumsi dan terjangkitnya penyakit infeksi. Menurut UNICEF faktor yang berperan terhadap kejadian stunting adalah faktor lingkungan, penyakit infeksi berulang, morbiditas meningkat, pengasuhan anak yang tidak memadai, sanitasi yang buruk, akses terhadap pelayanan kesehatan yang kurang, pendapatan yang rendah, pendudukan dan pengetahuan gizi, serta kesehatan ibu yang minim. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan perspektif petugas kesehatan di Puskesmas tentang sanitasi lingkungan dan status gizi pada keluarga dengan balita stunting di Kabupaten Jember. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diambil secara wawancara mendalam pada 5 Kepala Puskesmas atau penanggung jawab program stunting di Puskesmas yang menjadi kantung penemuan kasus stunting terbesar di Kabupaten Jember. Yaitu di wilayah kecamatan Sumberjambe, Mangli, Sukorambi, Karang Duren, dan Kecamatan Arjasa. Hasil: Hasil Penelitian menunjukkan bahwa keluarga dengan balita stunting pada beberapa kecamatan di Kabupaten Jember memiliki pengetahuan tentang gizi yang masih rendah, masyarakat masih menganggap bahwa balita stunting bukan merupakan hal yang harus dikhawatirkan. Beberapa keluarga memiliki kesadaran yang rendah untuk pergi ke posyandu. Selain itu masyarakat pada beberapa kecamatan di Kabupaten Jember masih tinggal di lingkungan yang kurang memadai dalam hal sanitasi. Sebagian besar masyarakat tidak memiliki kamar mandi dan juga jamban. Selain itu masih banyak yang Buang Air Besar di sungai, membuang sampah di sungai maupun open dumping. Kesimpulan: Diperlukan adanya peningkatan upaya petugas kesehatan di Puskesmas khususnya pada bidan bersama kader posyandu dalam melakukan kunjungan di rumah (home visit) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Jember terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.en_US
dc.publisherPerhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesiaen_US
dc.subjectsanitasi lingkunganen_US
dc.subjectkeluargaen_US
dc.subjectstuntingen_US
dc.subjectpetugas kesehatanen_US
dc.titleSanitasi Lingkungan dan Status Gizi pada Keluarga dengan Balita Stunting Di Kabupaten Jember: Perspektif Petugas Kesehatan di Puskesmasen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record