Show simple item record

dc.contributor.authorMAHARANI, Chairil Lailia
dc.contributor.authorSUSANTI, Dyah Ochtorina
dc.contributor.authorALI, Moh.
dc.date.accessioned2022-02-18T06:35:07Z
dc.date.available2022-02-18T06:35:07Z
dc.date.issued2022-01-01
dc.identifier.govdocKodeprodi#0710101#IlmuHukum
dc.identifier.govdocNIDN#0026108002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/105781
dc.description.abstractSeorang Notaris yang diberi kewenangan haruslah telah cakap agar dapat dibebani dengan kewenangan, tidak mungkin seseorang berwenang apabila ia tidak cakap. Konsep tersebut muncul dalam Pasal 9 Ayat 1 Huruf b juncto Pasal 12 Huruf b Undang-Undang Jabatan Notaris. Pasal tersebut memberi penjelasan bahwa Notaris dapat diberhentikan sementara apabila Notaris tersebut berada dibawah pengampuan. Tujuan dari penelitian ini yaitu Menemukan makna kriteria pengampuan yang dapat digunakan sebagai batasan ukuran pemberhentian sementara. Pada penelitian ini digunakan pendekatan yuridis normatif. Hasil dari penelitian ini yaitu Notaris berada dalam masa pengampuan maka notaris tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang tidak cakap dan tidak dapat melakukan perbuatan hukum. Hal ini dapat di buktikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Pemberhentian sementara Notaris diatur dalam ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.en_US
dc.publisherSyntax Ideaen_US
dc.subjectnotarisen_US
dc.subjectpengampuanen_US
dc.subjectpemberhentian sementaraen_US
dc.titlePengampuan Sebagai Dasar Pemberhentian Sementara Dari Jabatan Notarisen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record