dc.description.abstract | Fisika merupakan cabang dari ilmu pengetahuan (IPA) atau sains dan
merupakan ilmu yang lahir dan berkembang melalui langkah-langkah observasi,
perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui eksperimen, penarikan
kesimpulan serta penemuan teori konsep. Pembelajaran fisika bertujuan untuk
mengembangkan ketrampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep fisika
dalam menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah siswa.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar
siswa khususnya di bidang studi fisika. Berdasarkan data hasil observasi proses
pembelajaran fisika di kelas VII E SMPN 2 Genteng pada tanggal 12 agustus
2010 dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa dibawah Standar Ketuntasan Minimal (SKM) dengan nilai ≥60.
Berdasarkan hasil observasi awal kelas VII E dari 36 siswa, sebanyak 13 siswa
(36,11%) dinyatakan tuntas belajar dan mendapatkan nilai ≥60 dan 23 siswa
(63,88%) dinyatakan tidak tuntas dan mendapatkan nilai ≤60. Selain hasil belajar
yang rendah, aktivitas belajar siswa juga rendah. Berdasarkan data hasil observasi,
69,4 % siswa yang aktif memperhatikan penjelasan guru; 77,7% siswa yang aktif
mencatat; 13,9% siswa yang aktif bertanya; 55,5 % siswa aktif melakukan
percobaan dalam berkelompok dan 69,4% siswa aktif diskusi.
Model pembelajaran inquiry training merupakan salah satu dari beberapa
macam model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan
dalam pembelajaran fisika. Model pembelajaran inquiry training terdiri atas
empat tahap pembelajaran yaitu : 1) Menghadapkan masalah; 2) Mencari dan
mengkaji data; 3) Eksperimentasi dan Mengkaji data dan; 4) Membuat
kesimpulan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah
peningkatan aktivitas belajar fisika dengan model pembelajaran inquiry training pada siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Genteng? (2) Bagaimanakah peningkatan
ketuntasan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran inquiry training pada
siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Genteng?
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), tempat
penelitian dilaksanakan di SMPN 2 Genteng. Subyek penelitian adalah siswa
kelas VII E yang didasarkan pada permasalahan proses belajar mengajar yang
terjadi, yaitu rendahnya aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu
mendeskripsikan secara kualitatif maupun kuantitatif data: (1) hasil penelitian; (2)
aktivitas belajar untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara
pembelajaran pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III; (3) ketuntasan hasil belajar
untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara pembelajaran
pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III.
Berdasarkan analisis data yang menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas
belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan pada pra-siklus 28,69%, sedangkan
aktivitas belajar siswa sesudah dilaksanakan tindakan pada Siklus I telah
mengalami peningkatan yaitu ditunjukkan dengan besarnya persentase secara
klasikal aktivitas belajar siswa mencapai 58,33%, pada Siklus II aktivitas belajar
telah mengalami peningkatan mencapai 75,53%, dan pada siklus III mengalami
peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal
aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 83,15% yang termasuk pada kriteria
aktivitas siswa sangat aktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa
pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III secara keseluruhan dapat dikatakan telah
mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan.
Persentase ketuntasan hasil belajar pada pada pra-siklus diperoleh ketuntasan
klasikal sebesar 36,11%, pada siklus I diperoleh ketuntasan secara klasikal sebesar
63,88%, pada siklus II diperoleh ketuntasan secara klasikal sebesar 80,56% dan
pada siklus III diperoleh sebesar 91,66% ketuntasan secara klasikal.
Kesimpulan penelitian ini adalah (1) model pembelajaran inquiry training
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan wujud zat kelas VII E di SMP Negeri 2 Genteng dengan persentase
secara klasikal mencapai 83,15% dengan kategori sangat aktif, (2) model
pembelajaran inquiry training dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan wujud zat kelas VII E di SMP
Negeri 2 Genteng dengan persentase secara klasikal mencapai 91,66%. | en_US |