dc.description.abstract | Irasionalitas terapi antibiotik yang tidak terkontrol dilaporkan menyebabkan bakteri resisten antibiotik, sehingga memicu penemuan agen antibakteri baru. Eksplorasi keanekaragaman tanaman obat Indonesia masih menjanjikan sebagai agen antibakteri yang potensial, termasuk tanaman senggugu (Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb.). Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri dan kandungan fitokimia dari ekstrak dan fraksi senggugu terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metanol. Fraksinasi bertingkat dilakukan untuk mendapatkan fraksi n-heksana, diklorometana, etil asetat, dan residu. Skrining fitokimia dilakukan untuk menentukan alkaloid, terpenoid/steroid, flavonoid, dan polifenol menggunakan metode KLT. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode mikrodilusi untuk menentukan nilai IC50. Ekstrak mengandung terpenoid/steroid, flavonoid, polifenol. Fraksi n-heksana dan diklorometana mengandung terpenoid/steroid. Fraksi etil asetat dan residu mengandung flavonoid dan polifenol. Nilai IC50 terendah dicapai oleh fraksi n-heksana sebesar 176,919 ± 6,303 µg/mL. Ekstrak dan fraksi senggugu memiliki aktivitas antibakteri yang moderat. | en_US |