dc.description.abstract | Kasus infeksi oleh bakteri menjadi sepuluh besar kasus yang mengakibatkan
kematian di Indonesia dengan persentase 9,5 %. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat untuk
mengatasi masalah infeksi dapat menyebabkan resistensi antibakteri. Untuk mengatasi hal
tersebut, banyak dilakukan pengembangan terhadap agen-agen antibakteri. Banyak penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri dapat ditemukan pada mikroorganisme dalam tanah.
Penelitian ini dilakukan penelusuran dan isolasi fungi tanah muara di Desa Kilensari
Kecamatan Panarukan serta skrining aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa
yang bertujuan untuk memperoleh kandidat antibakteri yang potensial. Metode yang
digunakan dalam penentuan aktivitas antibakteri pada penelitian ini yaitu metode mikrodilusi
berdasarkan protokol Clinical and Laboratory Standards Institute tahun 2015. Hasil yang
diperoleh dari tahap isolasi yaitu 6 isolat fungi tanah yang diberi kode IS-PN-A1, IS-PN-A2,
IS-PN-T1, IS-PN-T2, IS-PN-B1 dan IS-PN-B2. Isolat yang didapatkan dilakukan skrining
awal uji aktivitas antibakteri dengan metode ujikontak langsung dengan bakteri Pseudomonas
aeruginosa. Zona bening yang terbentuk menunjukkan aktivitas antibakteri dari isolat. Isolat
fungi tanah muara kemudian dilakukan proses fermentasi untuk memproduksi metabolit
sekunder. Hasil fermentasi di lakukan proses ekstraksi menggunakan etil asetat yang nantinya
ekstrak akan digunakan dalam uji aktivitas antibakteri menggunakan metode mikrodilusi.
Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa fungi tanah muara sungai Desa Kilensari
Kecamatan Panarukan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Pseudomonas
aeruginosa. Persen penghambatan fungi tanah muara dengan nama isolat IS-PN-A1
menghasilkan persen penghambatan sebesar 74,8±2,4%; IS-PN-A2 33,2±7,0%; IS-PN-T1
70,2±4,8%; IS-PN-T2 53,1±3,6%; IS-PN-B1 29,7±4,0%; IS-PN-B2 45,8±2,1 %. | en_US |