dc.description.abstract | Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) turut menyebabkan
pendidikan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Secara garis besar, pembelajaran
Abad ke-21 memiliki prinsip berpusat pada siswa, kolaboratif, kontekstual, dan terintegrasi
dengan masyarakat (Zubaidah, 2016). Menurut Wagner (2010) keterampilan siswa
ditekankan pada tujuh keterampilan berikut: (1) kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
masalah, (2) kolaborasi dan kepemimpinan, (3) ketangkasan dan kemampuan beradaptasi,
(4) inisiatif dan berjiwa entrepeneur, (5) mampu berkomunikasi efektif baik secara oral
maupun tertulis, (6) mampu mengakses dan menganalisis informasi, dan (7) memiliki rasa
ingin tahu dan imajinasi. Pada pembelajaran saat ini, keterampilan berpikir kritis menjadi
pilihan utama yang harus dikuasai oleh siswa. Keterampilan berpikir kritis dapat membantu
siswa beradaptasi dan mengatasi masalah-masalah yang akan terjadi di lingkungan sekitar
mereka (Shanti et al., 2018). Keterampilan berpikir kritis mempunyai peranan penting dalam
dunia pendidikan karena siswa akan dilatih untuk mengamati keadaan, memunculkan
pertanyaan, merumuskan hipotesis, melakukan observasi dan mengumpulkan data, lalu
memberikan kesimpulan. Selain itu, berpikir kritis juga melatih siswa untuk berpikir logis
dan tidak menerima sesuatu dengan mudah (Wahyuni, 2015). | en_US |