Show simple item record

dc.contributor.authorMAISYAROH, Arista
dc.contributor.authorKURNIAWAN, Wiwit
dc.date.accessioned2021-07-30T03:02:33Z
dc.date.available2021-07-30T03:02:33Z
dc.date.issued2021-01-01
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104979
dc.description.abstractAngka Kematian Neonatal (AKN) Indonesia masih cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka Kematian Neonatus (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup, meskipun terdapat penurunan angka dari hasil SKDI tahun 2007 tetapi AKN Indonesia masih tertinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 56% kematian bayi. Salah satu dari tiga penyebab utama pada kematian neonatal adalah berat badan lahir rendah dengan prematuritas (Sitohang, et al, 2014). Kematian neonatus prematur bertanggungjawab pada 35% kematian neonatal atau sekitar 3,1 juta pertahun dan penyebab kematian kedua setelah pnemonia pada anak dibawah 5 tahun (Blencowe et al, 2013). Di USA, kematian bayi terus mengalami peningkatan, pada tahun 2005 terdapat 6,86% kematian tiap 1000 kelahiran dengan penyebab utama prematuritas dengan sindrom gawat nafas. Hasil riset lainnya juga didapatkan penyebab kematian neonatal yang tertingi kedua adalah karena prematuritas (Vidyasagar, & Narang, 2011; Howson, Kinney, & Lawn. 2012 ). Setiap tahun terdapat 15 juta neonatus lahir dengan kondisi prematur dan prevalensi mortalitas dan morbiditasnya bervariasi dari keseluruhan negara di dunia. Pada negara maju terdapat 1,2 juta neonatus prematur lahir dan angka prevelensi kehidupan dan perawatan intensifnya meningkat selama 20 tahun ini. Sedangkan di negara berkembang terdapat 3,8 juta neonatus lahir prematur dan memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang masih tinggi, sehingga negara berkembang menjadi penyebab mortalitas neonatus prematur terbesar di dunia (Mary. et al, 2013; Blencowe, et al, 2012). Deteksi dini terhadap kegawatan sistem kardiopulmonal merupakan salah satu tindakan yang paling penting untuk mengurangi kematian dan kecacatan. Keterlambatan 1 menit menurunkan 10% dari angka harapan hidup (Hunzier, el al 2011)en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherCV. Pena Persadaen_US
dc.subjectKeterampilan Perawat dalam Resusitasi Neonatus dilengkapi Resusitasi Neonatus dengan Covid 19en_US
dc.titleKeterampilan Perawat dalam Resusitasi Neonatus dilengkapi Resusitasi Neonatus dengan Covid 19en_US
dc.typeBooken_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI2312101#D3Keperawatan
dc.identifier.nidnNIDN3428058201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record