• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Jurnal Ilmiah Dosen
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Jurnal Ilmiah Dosen
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Tingkat Kepadatan Lalat Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Kabupaten Jember, Indonesia (Studi Di TPAS Pakusari Dan Ambulu)

    Thumbnail
    View/Open
    FKM_ANITA M_jURNAL_ANALISIS TINGKAT KEPADATAN LALAT DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPAS).pdf (1.512Mb)
    Date
    2020-05-30
    Author
    PRAJNAWITA, Disny
    MOELYANINGRUM, Anita Dewi
    NINGRUM, Prehatin Trirahayu
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tempat pemrosesan akhir sampah yang kurang sanitair dapat berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan vektor lalat. Dilakukan pengukuran perbedaan tingkat kepadatan lalat di Tempat pemrosesan akhir sampah akhir sampah di kabupaten Jember. Metode: Merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kavling aktif dan kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan pengukuran yaitu berjumlah 4 kavling, yaitu 2 kavling di TPAS Pakusari (Kavling 2 dan 3,4) dan 2 Kavling di TPAS Ambulu (kavling 2 dan 3). Pengukuran dilakukan dengan fly grill pada 9 titik disetiap kavling untuk dilanjutkan dengan identifikasi jenis lalat. Dilakukan wawancara pada 68 Kepala Keluarga yang tinggal disekitar terkait gangguan yang disebabkan keberadaan lalat. Hasil dan Pembahasan: Sistem pengolahan sampah di Pakusari menggunakan system control landfill, sedangkan di Ambulu menggunakan system open dumping. Namun pada saat pengukuran kepadatan lalat yaitu September 2019, TPAS Pakusari menerapkan system open dumping karena beberapa peralatan rusak. Tingkat kepadatan lalat di kedua TPAS termasuk kategori sangat tinggi. Tingkat kepadatan tertinggi di TPAS Pakusari pada kavling 2 dan 3,4 adalah 44,4 ekor per 30 detik (titik 1) dan 42,4 ekor per 30 detik (titik 1). Sedangkan di Ambulu kepadatan tertinggi di kavling 2 dan 3 adalah 34 ekor per 30 detik (titik 6) dan 31,4 ekor perdetik (1). Terdapat perbedaan signifikan tingkat kepadatan lalat antara TPAS Pakusari dan Ambulu (p=0,000). Jenis lalat sebagian besar (81%) adalah lalat rumah (Musca Domestica). Gangguan yang dirasakan penduduk sekitar adalah gangguan pandangan, pnyebab diare dan typus. Kesimpulan: Metode Sanitary landfill perlu diimplementasikan
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104944
    Collections
    • LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7403]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository