dc.description.abstract | Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran sampai saat ini
masih bersifat konvensional dimana guru masih dominan dalam pembelajaran
sehingga keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang. Berdasarkan
hasil observasi di SDN Gambiran 01 Kalisat Jember, terdapat permasalahan yaitu
hasil belajar siswa rendah dan siswa cenderung pasif dan bosan dalam pembelajaran
IPS karena terlalu banyak hafalan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan model
pembelajaran problem posing untuk menarik perhatian siswa.
Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah yaitu bagaimana
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS pokok bahasan
keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia pada siswa kelas V SDN
Gambiran 01 Kalisat Jember. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pokok
bahasan keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.
Penerapan model problem posing pada intinya mengharuskan siswa untuk
membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang kita ajarkan, sehingga dapat
meningkatkan aktivitas beajar siswa. Dengan adanya peningkatan aktivitas belajar
siswa diharapkan dapat berdampak pada kemampuan siswa dalam mengerjakan soal
yang menyebabkan hasil belajar dapat meningkat.
Penelitian ini dilakukan di SDN Gambiran 01 Kalisat dan pengambilan data
dilakukan pada tanggal 11 November 2011 sampai dengan 11 Januari 2012. Adapun subjek penelitian adalah siswa Kelas V. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas dengan pendekatan kualitatif yang akan menghasilkan data deskriptif.
Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi,
observasi, wawancara dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran model
problem posing pada pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
terlaksana dengan lancar dan terdapat peningkatan aktivita dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Aktivitas siswa secara klasikal mengalami
peningkatan dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Persentase keaktifan siswa
adalah 78,73% pada siklus I dan meningkat menjadi 80,98% pada siklus II.
Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus I adalah 81% dan meningkat
sebesar 86% pada siklus II. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
menggunakan model problem posing dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
Dalam pembelajaran dengan model problem posing sebaiknya guru
menyiapkan perangkat pembelajaran dengan cermat terutama dalam pembuatan LKS
sehingga dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. | en_US |