Show simple item record

dc.contributor.advisorBAROYA, Ni‟mal
dc.contributor.advisorRAMANI, Andrei
dc.contributor.authorANDRIYANI, Rike
dc.date.accessioned2021-05-10T02:13:00Z
dc.date.available2021-05-10T02:13:00Z
dc.date.issued2020-12-03
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104574
dc.description.abstractProgram Keluarga Berencana (KB) merupakan program yang dicanangkan pemerintah sebagai bentuk respon dari pertumbuhan penduduk yang pesat. Salah satu ruang lingkup dari KB adalah penggunaan alat kontrasepsi. Penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sebagai langkah paling efektif dalam menurunkan TFR masih jauh di bawah penggunaan non-MKJP sedangkan angka unmet need masih tinggi berdasar data SDKI 2017 yaitu sebesar 20,6%. Penggunaan MKJP di Kabupaten Jember dari tahun 2013 hingga tahun 2018 mengalami penurunan yaitu dari 26,22% menjadi 22,68%. Jumlah akseptor KB terutama MKJP dapat disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah faktor sosial ekonomi. Tren penggunaan MKJP dapat diketahui melalui pola dari data time series yang dikeluarkan tiap bulan. Data time series juga dapat memperkirakan jumlah akseptor di masa datang dengan memperhatikan data di tahun sebelumnya. Salah satu metode peramalan time series adalah ARIMA yang dapat meramalkan semua jenis data time series walau prosesnya data harus distasionerkan dahulu. Hasil dari peramalan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk peningkatan program KB di Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2020 menggunakan data aktual akseptor baru KB MKJP tahun 2012-2019 di Kabupaten Jember. Unit analisis penelitian sebanyak 84 data jumlah akseptor baru KB MKJP pada wanita tiap bulan. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan jumlah akseptor baru MKJP dan uji ARIMA untuk proses peramalan data selama 5 tahun ke depan. Variabel yang diteliti terdiri dari Indeks Pembangunan Gender, persentase penduduk perkotaan, persentase wanita menikah usia 30-49 tahun, persentase penduduk wanita berdasar status pekerjaan, pendapatan per kapita, dan jumlah akseptor baru KB MKJP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi yang berhubungan dengan jumlah akseptor baru MKJP adalah faktor persentase penduduk perkotaan (r=-0,7127), persentase wanita menikah dengan umur >30 tahun (r=0,9157), dan pendapatan per kapita (r=-0,7346) . Tren akseptor baru KB metode IUD tahun 2020-2024 mengalami naik turun dengan model ARIMA (11,1,2) dan nilai titik peramalan cenderung berada pada angka 200 hingga 300. Tren akseptor baru KB metode implan tahun 2020- 2024 cenderung konstan dengan model ARIMA(0,0,8) dan nilai titik peramalan paling besar daripada metode MKJP lainnya. Tren akseptor baru KB metode MOW tahun 2020- 2024 cenderung naik lalu konstan dengan model ARIMA(0,0,12) dan nilai titik peramalan paling kecil daripada metode MKJP lainnya. Perlu peningkatan penyebaran informasi yang akurat dan memperjelas isu seputar IUD, peningkatan sosialisasi mengenai implan dan persiapan finansial dan tenaga medis sebagai respon dari perkiraan penggunaan MOW yang meningkat.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherPeminatan Biostatistika Dan Kependudukan Program Studi s1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries152110101068;
dc.subjectakseptoren_US
dc.subjectmetode kontrasepsi jangka panjang (Mkjp)en_US
dc.subjectMkjpen_US
dc.subjectwanita menikahen_US
dc.titlePeramalan Jumlah Akseptor Baru Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp) Pada Wanita Menikah DI Kabupaten Jember Menggunakan Analisis Time Seriesen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi2110101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record