Determinan Kejadian Preeklampsiadi Rsd Balung Kabupaten Jember Tahun 2019
Abstract
Preeklampsiaemerupakanesalahesatu dari tiga penyebab tertinggi kematian
ibu di Provinsi Jawa Timur tahun 2013-2017 dengan menyumbangkan angka
kematian ibu (AKI) sebesar 28,92%. Insidensi preeklampsia di negara
berkembang cenderung tinggi (4%-18%) sedangkan insidensi preeklampsia di
negara maju cenderung rendah (2%-5%). Kejadian preeklampsia dikatakan
sebagai masalah kesehatan masyarakat apabila Case Fatality Rate (CFR)
preeklampsia mencapai 1,4%-1,8%. CFRepreeklampsiaedi Indonesia sebesar
1,8% pada tahune2004, 2,35%epada tahune2005, dan 2,1%epada tahune2006. Hal
tersebut menunjukkan bahwa preeklampsiaetelahemenjadiesebuahemasalah
kesehatanemasyarakatedi Indonesia. Penyebab preeklampsia belum diketahui
secara pasti, sehingga identifikasi faktor risiko yang menjadi determinan dapat
membantu mencegah terjadinya preeklampsia. Karakteristik ibu, frekuensi
kunjungan antenatal, status kesehatan ibu, paparan asap rokok, status reproduksi
ibu, dan riwayat penyakit ibu diperkirakan berperan dalam terjadinya
preeklampsia.
Penelitian ini menggunakan jenisepenelitian analitikeobservasional dengan
desain penelitianecaseecontrol melaluiepengambilan data sekunder berupa rekam
medis ibu hamil dan/ atau bersalin di RSD Balung Kabupaten Jember Tahun
2019. Jumlahesampelepadaepenelitianeini yaitue260 responden yang terbagi atas
130 kelompokekasus dan 130 kelompokekontrol. Variabel yang diteliti adalah
karakteristik ibu, status kesehatan ibu yang meliputi obesitas dan riwayat
preeklampsia, serta statusereproduksi ibu. Teknikeanalisisedataemenggunakan uji
chi-square dan regresi logistik dengan α 0,05 (5%) Hasilepenelitianemenunjukkanebahwa sebagian besar responden berada di
rentang usia 20-35 tahun (77,3%). Responden penelitian sebagian besar berstatus
ix
x
tidak bekerja (68,5%) dan lebih dari setengah jumlah responden memiliki tingkat
pendidikan dasar (58,8%). Mayoritas responden tidak mengalami obesitas
(81,2%). Mayoritas responden adalah primipara atau multipara (88,1%).
Mayoritas ibu hamil mengandung bayi tunggal (94,6%). Jarak kehamilan
responden sebagian besar adalah <2 atau >5 tahun (62,7%). Sebagian besar
responden tidak memiliki riwayat PE (77,3%)
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]