dc.description.abstract | Salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten
Jember yakni kelompok minoritas/ waria. Waria merupakan salah satu perilaku yang
menyimpang dari norma sosial yang ada di masyarakat disebabkan faktor lingkungan
dan bawaan. Kondisi tersebut pemicu terjadinya diskriminasi dari masyarakat
sehingga menyebabkan mereka sulit diterima karena berbagai stereotype. Kondisi
tersebut menyebabkan mereka tidak dapat meningkatkan produktivitasnya, karena
tidak semua waria memiliki bakat maupun ketrampilan yang memadai untuk bertahan
hidup. Dalam hal ini Dinas Sosial merupakan lembaga pemerintahan yang tugasnya
menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan, memberikan bimbingan teknis serta
melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan
dan rehabilitasi sosial. Peran dinas sosial sebagai pelayanan sosial yang membantu
penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam mengembalikan fungsi sosialnya.
Pemerintah Kabupaten Jember bekerjasama dengan BLK (Balai Latihan Kerja)
menyelenggarakan pelatihan tatarias yang diperuntukan bagi kelompok minoritas/
waria dengan tujuan agar mereka dapat mandiri dan berdaya secara bertahap.
Berdasarkan permasalahan diatas rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
bagaimana dampak pelatihan tata rias terhadap keberdayaan waria di Kabupaten
Jember. Sedangkan tujuan dari penelitian yaitu mendeskripsikan dampak pelatihan
tata rias terhadap keberdayaan di Kabupaten Jember. Penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan menjadi referensi bagi akademisi maupun praktisi yang
bergerak dalam pelaksanaan bidang sosial melalui pelatihanyang berkaitan dengan
topik keberdayaan, serta dapat menjadi acuan untuk penyelenggaraan program
selanjutnya.
Jenis penelitian yang dilakukan yakni penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penetuan tempat ditentukan dengan metode Purposive Area yaitu di Dinas
Sosial Kabupaten Jember. Penentuan informan peneliti menggunakan teknik
SnowballSampling dengan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik pemeriksaaan keabsahan data yaitu dilakukan dengan
perpanjangan keikutsertaan, peningkatan ketekunan, dan teknik triangulasi yang
meliputi triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Sedangkan analisis data di
lapangan pada penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu dampak pelatihan tata rias terhadap
keberdayaan waria di Kabupaten Jember memberikan pengaruh positif bagi
keberdayaan waria yang nampak yakni: 1) peningkatan kualitas sumber daya manusia
yang berupa peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap; 2)
Wirausaha mandiri; 3) Kemandirian ekonomi. Dengan pelatihan tersebut dapat
mengembangkan ilmu dan ketrampilan peserta pelatihan sehingga ia menjadi mandiri
dan berdaya. Dampak pelatihan tata rias terhadap keberdayaan waria di dukung
dengan kesejahteraan dan partisipasi dalam mengembangkan masyarakat. Dengan
kondisi tersebut peserta pelatihan membuka atau mengembangkan usaha sehingga
adanya peningkatan ekonomi dan menjadikan mereka mandiri.
Maka dapat di simpulkan bahwa dampak pelatihan tatarias terhadap
keberdayaan di Kabupaten Jember dapat memberikan hasil pengembangan
ketrampilan yang bisa dimanfaatkan untuk berwirausaha mandiri. Sehingga dengan
begitu dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi peserta pelatihan. Dari hasil
penelitian diperoleh bahwa materi yang diberikan sangat singkat untuk pembelajaran
meskipun demikian peserta pelatihan dapat mengikuti dengan baik. Saran dari
peneliti terhadap penyelenggara program agar lebih memperbanyak materi pelatihan
tata rias agar peserta pelatihan dapat memaksimalkan pengetahuan dan ketrampilan
yang nantinya akan diimplementasikan dalam usaha mandirinya. | en_US |