Show simple item record

dc.contributor.authorMawan Eko Defriatno
dc.date.accessioned2013-12-19T06:36:02Z
dc.date.available2013-12-19T06:36:02Z
dc.date.issued2013-12-19
dc.identifier.nimNIM080210103024
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10440
dc.description.abstractDiberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh pemerintah menuntut perubahan-perubahan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Seringkali guru menggunakan metode pembelajaran yang sifatnya satu arah, dimana guru lebih banyak memberi informasi dan siswa sebagai pendengar. Hal ini membuat siswa cenderung bersifat pasif dalam belajarnya. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif dalam proses belajar mengajar di sekolah, yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa adalah pendekatan Open-Ended. Pendekatan OpenEnded adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi belajar siswa, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan Open-Ended terhadap hasil belajar siswa, serta untuk mengetahui seberapa besar efektifitas pembelajaran yang menggunakan pendekatan Open-Ended pada konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan kelas VII semester genap di SMP Negeri 1 Bondowoso tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental atau penelitian eksperimen semu. Penentuan subjek pada penelitian ini menggunakan cluster sampling terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bondowoso tahun ajaran 2011/2012. Dari enam kelas yang terdapat di SMP Negeri 1 Bondowoso diambil tiga kelas (VII B, VII D, VII F) sebagai populasi dalam penelitian ini. Ketiga kelas populasi dilakukan uji homogenitas dari nilai ulangan sub pokok bahasan keanekaragaman dalam ekosistem yang merupakan nilai ulangan terahir sebelum dilakukan penelitian. Berikutnya dipilih dua kelas secara acak yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya perbedaan motivasi belajar siswa digunakan uji t, sedangkan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended terhadap hasil belajar siswa dianalisis menggunakan uji ANAKOVA, dan untuk mengetahui seberapa besar efektifitas pembelajaran yang menggunakan pendekatan Open-Ended dihitung menggunakan skor gain yang dikembangkan oleh Hake, dengan rumus: Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa terdapat perbedaan motivasi yang signifikan antar kelas eksperimen dan kelas kontrol (p=0,000) pada semua aspek ARCS, baik pada attention, relevance¸ confidence, serta satisfaction. Rerata nilai attention kelas eksperimen 27,44 (± 1,65) sedangkan rerata kelas kontrol 21,48 (± 2,03). Begitu pula dengan rerata nilai relevance kelas eksperimen 27,15 (± 1,85) sedangkan rerata kelas kontrol 21,38 (± 1,90). Selanjutnya rerata nilai confidence kelas eksperimen 27,89 (± 1,67) sedangkan kelas kontrol 20,66 (± 1,78). Diikuti rerata nilai satisfaction kelas eksperimen 28,15 (± 1,54) sedangkan rerata kelas kontrol 20,03 (± 2,78). Hasil uji ANAKOVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan (p=0,000) antara penerapan pendekatan Open-Ended terhadap hasil belajar kognitif siswa. Rerata nilai posttest pada kelas eksperimen sebesar 78,37 (±8,41), sedangkan rerata nilai posttest pada kelas kontrol sebesar 45,72 (±14,50). Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui jika kefektifan pembelajaran menggunakan pendekatan Open-Ended dominan pada kriteria gain sedang (58,33 %), sedangkan siswa yang menggunakan metode konvensional dominan pada kriteria gain rendah (79,31%), artinya pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended lebih efektif jika dibandingkan pembelajaran konvensional. Siswa pada kelas eksperimen terlihat sangat aktif dan antusias ketika melakukan pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended yang dilakukan dengan diskusi. Hal ini nampak ketika siswa melakukan diskusi kelompok maupun diskusi kelas, siswa sangat antusias memberikan ide-ide untuk menyelesaikan masalah yang sedang mereka diskusikan. Mereka sangat antusias mencari jawaban melalui diskusi maupun dengan bantuan literatur ketika mereka mendapatkan kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang dihadapi. Mereka juga tidak sungkan untuk bertanya baik kepada teman maupun kepada guru. Selama proses belajar mengajar di kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan Open-Ended siswa aktif mengemukakan ide atau pendapat untuk menyelesaikan permasalahan, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. Proses berfikir kritis untuk menyelesaikan masalah, mengemukakan pendapat dan mempertahankan pendapat selama diskusi kelompok maupun diskusi kelas merupakan proses belajar yang bermakna bagi siswa. Ketika diskusi kelas membahas permasalahan pencemaran lingkungan, siswa mengalami penambahan pengetahuan atau informasi dari pendapat-pendapat yang berbeda maupun informasi yang sebelumnya tidak terfikirkan oleh siswa, karena penyelesaian permasalahan pada pendekatan ini tidak hanya terfokus pada satu jawaban. Keleluasaan berfikir melalui pendekatan Open-Ended membawa siswa untuk lebih memahami suatu topik dan keterkaitannya dengan topik lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210103024;
dc.subjectPendekatan Open-Ended, Motivasi dan Hasil Belajar Biologien_US
dc.titlePENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record