Show simple item record

dc.contributor.advisorUmamah, Nurul
dc.contributor.advisorMarjono
dc.contributor.authorMujianti, Yunita Ika
dc.date.accessioned2021-04-23T01:28:34Z
dc.date.available2021-04-23T01:28:34Z
dc.date.issued2020-11-25
dc.identifier.nim160210302005
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104386
dc.description.abstractKurikulum 2013 berorientasi pada keterampilan abad ke-21 yang mengoptimalkan kemampuan berpikir peserta didik. Kemampuan berpikir kritis dipandang sebagai visi pendidikan menghadapi kemajuan teknologi. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pemecahan masalah pembelajaran dapat terselesaikan dengan menerapkan kemampuan berpikir kritis untuk memperoleh hasil belajar lebih baik. Diterapkannya model PBL mendorong peserta didik aktif dalam memecahkan masalah dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Penelitian lain juga menunjukkan pentingnya penerapan model SAMR mampu memberdayakan peserta didik dalam pemecahan masalah pembelajaran yang terselesaikan dengan menerapkan kemampuan berpikir kritis, serta aktif untuk memperoleh kualitas hasil belajar lebih baik. Maka peneliti perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan kedua model pembelajaran tersebut terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah. Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model SAMR pada mata pelajaran sejarah?; (2) apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model SAMR pada mata pelajaran sejarah?. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menginvestigasi perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model SAMR; (2) menginvestigasi perbedaan hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model SAMR. Manfaat penelitian ini adalah: (1) menjembatani kekakuan pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi menjadi pembelajaran yang inovatif; (2) memberikan asumsi pembelajaran yang aktif dengan menciptakan pengetahuan secara mandiri maupun yang pasif karena tidak memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan sendiri melalui tugas yang representatif dengan lebih banyak mengakses sumber belajar melalui teknologi. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 MAN 2 Jember dengan jumlah 62 peserta didik. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimental Design dengan model Posttest-Only Nonequivalent Multiple-Group Design. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan tes. Teknik analisis dataen_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jemberen_US
dc.subjectProblem Based Learningen_US
dc.subjectPelajaran Sejarahen_US
dc.titlePerbedaan Model Problem Based Learning (Pbl) & Substitution Augmentation Modification Redefinition (Samr) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI Ips Pada Mata Pelajaran Sejarahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPendidikan Sejarah
dc.identifier.kodeprodi0210302


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record