dc.description.abstract | Kurang energi kronik (KEK) merupakan kurangnya asupan energi yang sudah berlangsung lama. Prakonsepsi adalah masa pada saat WUS sebelum hamil. Calon pengantin merupakan masa prakonsepsi yang tepat untuk dapat mempersiapkan kehamilan. Selain itu, wanita usia subur yang menderita KEK memiliki resiko untuk melahirkan anak menderita KEK di kemudian hari, timbul masalah kesehatan seperti morbiditas, mortalitas dan disabilitas. Pada kondisi seperti ini, dilakukan penelitian terhadap calon pengantin yang akan menghadapi kehamilan dan mencari faktor terjadinya KEK di KUA Camplong Kabupaten Sampang sebagai tempat pengumpulan data dari responden. Resiko KEK pada kelompok WUS dapat mengukur LiLA dengan menggunakan pita LiLA. Wanita usia subur berisiko menderita KEK jika pengukuran LiLA < 23,5 cm. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi dan pengetahuan gizi dengan kejadian KEK pada calon pengantin di Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang pada bulan Agustus.
Penelitian ini dilakukan di KUA Kecamatan Camplong dengan jumlah 14 desa/kelurahan pada bulan Agustus 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian yaitu calon pengantin yang terdaftar pada bulan Agustus 2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling sebanyak 33 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu karakteristik individu yakni umur dan tingkat pendidikan, karakteristik tingkat konsumsi (energi, karbohidrat, protein, lemak) dan tingkat pengetahuan mengenai gizi
11
11
seimbang dan KEK, sedangkan variabel terikat adalah kejadian KEK pada calon pengantin. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan pengukuran lingkar lengan atas. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa usia calon pengantin paling banyak berada pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 25 responden dan mayoritas tamat SMA/MA sebanyak 23 responden. Pada calon pengantin yang diteliti menderita KEK sebanyak 16 orang dari 33 responden dengan tingkat konsumsi sumber karbohidrat, protein dan lemak dari 33 calon pengantin paling banyak berada pada kategori defisit sebanyak 26 responden. Hasil recall 2x24jam pada responden menunjukkan bahwa kurangnya konsumsi pada calon pengantin sehingga tergolong dalam kategori defisit. Tidak ada hubungan variabel tingkat pengetahuan gizi dengan hasil pengukuran LiLA/status KEK. Mayoritas calon pengantin yang menderita KEK memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 17 orang hal ini menunjukkan bahwa penderita KEK memiliki pengetahuan gizi yang cukup mengenai manfaat makanan yang dikonsumsi, serta mengetahui penyebab terjadinya KEK namun tidak diimbangi oleh perilaku dari tingkat konsumsi responden.Terdapat hubungan tingkat konsumsi energi dengan status KEK hal tersebut menunjukan bahwa penderita KEK memiliki tingkat konsumsi defisit, namun terdapat calon pengantin yang tidak menderita KEK memiliki tingkat konsumsi defisit disebabkan oleh menghindari makan malam dan tidak ada selingan. Konsumsi energi yang baik dengan berpedoman pada gizi seimbang akan berpengaruh pada kejadian KEK.
Saran yang diberikan bagi calon pengantin dianjurkan untuk memperbaiki konsumsi makanan yang dimakan dengan mengkonsumsi makan sumber karbohidrat, protein dan lemak dengan cukup sesuai kebutuhan, mengkonsumsi makanan dengan frekuensi yang telah dianjurkan 3 kali sehari mengkonsumsi buah dan sayur. | en_US |