Show simple item record

dc.contributor.advisorYUDIANTO, Erfan
dc.contributor.advisorSUGIARTI, Titik
dc.contributor.authorISTIAWAN, Hendrik Win
dc.date.accessioned2021-04-15T06:14:25Z
dc.date.available2021-04-15T06:14:25Z
dc.date.issued2021-02-03
dc.identifier.nimNIM160210101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104116
dc.description.abstractEtnomatematika pada Produk Kerajinan Besi di Desa Wuluhan Jember Sebagai Bahan Membuat Paket Soal Matematika Kelas XI; Hendrik Win Istiawan; 160210101015; 2021; 62 halaman; Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. Pendidikan merupakan ilmu yang penting dalam kehidupan sehari-hari bagi setiap orang terutama dalam ilmu pengetahuan dan seni. “Mathematics is the gate and key of the sciences” yang berarti matematika tidak hanya berfungsi sebagai kunci tetapi juga merupakan dasar perkembangan ilmu pengetahuan. Pendidik melakukan pendekatan pembelajaran dengan etnomatematika. Etnomatematika merupakan suatu bidang yang mempelajari keterkaitan matematika dengan kebudayaan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan etnomatematika yang terdapat pada produk kerajinan besi di Desa Wuluhan serta membuat Paket Soal Matematika terkait dengan etnomatika pada produk kerajinan besi. Penelitian ini dilakukan di rumah produksi Bapak Suro dan terfokus pada meneliti keterkaitan produk dihubungkan dengan konsep geometri matematika. Subjek dalam penelitian ini ada 2 orang yaitu pemilik dan pekerja di rumah produksi kerajinan besi milik Bapak Suro. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi Pada penelitian ini ditemukan beberapa konsep dan unsur geometri yaitu bangun datar, bangun ruang, tranformasi geometeri, elips, garis sejajar, parabola, sudut, kesebangunan dan kekongruenan. Diantara beberapa produk diletakkan secara sejajar mengandung konsep translasi dan refleksi. Pada dasar permukaan produk kerajinannya terdapat bentuk garis sejajar. Aktivitas matematika muncul pada aktivitas awal pembuatan mengenai pola/design produk Kerajinan Besi. Pembuatan desain produk kerajinan besi merupakan aktivitas menggambar dan mengukur ukuran awal lempengan sebelum dilakukan proses pembakaran hingga penghalusan permukaan besi dari produk. Pembuatan design produk awal dilakukan secara manual tanpa menggunakan ukuran tentu karena para pekerja dan pemilik sudah hafal dengan keinginan pemesan. Design yang dihasilkan jika dibandingkan dengan beberapa produk yang sudah jadi memiliki kemiripan bentuk terkait dengan ukuran awal dan ukuran produk jadi. Bangun datar yang terdapat dalam penelitian ini adalah trapesium. Trapesium merupakan bangun datar yang sisi didepannya saling berhadapan sama panjang. Sudut yang saling berhadapan dan bersesuaian jumlahnya 180°. Trapesium digolongkan menjadi beberapa yaitu trapesium sama kaki, trapesium siku-siku, dan trapesium sembarang. Bentuk persegi empat muncul pada aktivitas memukul dan menempa lempengan besi secara berganntian yang dilakukan oleh S1 dan S2. Bentuk tabung ditemukan pada bagian tengah hingga ke bagian ujung tangkal kerajinannya. Menurut S1, bentuk tabung yang terbentuk pada kerajinan tujuannya supaya konsumen dalam memamkai lebih nyaman untuk digenggam. Pemakaian yang sering digunakan tidak akan mengurangi kenyamanan konsumen memakainya setiap saat diiperlukan. Ukuran dan bentuknya juga disesuaikan dengan kebutuhan yang diminta. Garis sejajar yang terdapat pada hasil observasi dengan S1, mengenai bentuk garis sejajar yang terdapat pada permukaan lempengan pisau. Bentuk garis sejajar yang terbentuk berasal dari gesekan alat ampelas yang dilakukan oleh S1 pada proses akhir. Pembentukan elips pada saat pengerjaan dengan cara menempa hingga tipis dan ujung pada kapak dibentuk menyerupai seperempat elips bertujuan untuk kebutuhan kapak semestinya. Pangkal tangkal pegangan kapak sendiri berbentuk elips dibentuk secara tidak sengaja. Bentuk parabola tersebut merupakan parabola sederhana yang melewati titik ( 0,0 ). Pembentukan parabola dibentuk secara tidak sengaja oleh S1, yaitu S1 hanya mempertimbangkan fungsi dan kegunaan cangkul untuk kebutuhan petani. Sudut terbentuk tidak begitu detail dalam melihat dan memahami sudut tersebut. Pada dasarnya sudut yang terbentuk memang sudah ikut dari bentuk kerajinan dibuat tanpa mempertimbangkan didalamnya akan terbentuk sudut secara umum. Hasil selanjutnya, bentuk yang dihasilkan pada proses pembuatan beberapa produk kerajinan besi secara tidak sengaja menghasilkan bentuk dan ukuran yang sama besar. Patokan ukuran untuk pembuatan produk tidak ada ketentuan inti, jadi dalam tahap pembuatan hanya mengandalkan kebiasaan dan keseringan membutan kerajinan. Jika dilihat dari hasilnya, observer dapat mengamati jika sebagian besar produk kerajinan besi yang dihasilkan menghasilkan bentuk dan ukuran yang kekongruenan. Pada beberapa produk ada pula bentuk sama tetapi ukurannya tidak sama. Hal tersebut termasuk dalam konsep kesebangunan yang mempunyai arti jika 2 bentuk bangun datar yang memiliki bentuk yang sama besar tetapi ukurannya berbeda, dan untuk sudutnya sama besar.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectEtnomatematikaen_US
dc.subjectProduk Kerajinan Besien_US
dc.subjectGeometrien_US
dc.titleEtnomatematika pada Produk Kerajinan Besi di Desa Wuluhan Jember Sebagai Bahan Membuat Paket Soal Matematika Kelas XIen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPendidikan Matematika
dc.identifier.kodeprodi0210101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record