Metode Pelaksanaan Efektivitas Perbaikan Pondasi Dengan Metode Grouting (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Bendungan Beringin Sila Paket II Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat)
Abstract
Proyek Pembangunan Bendungan Beringin Sila di Kabupaten
Sumbawa dibagi menjadi dua bagian pengerjaan, yakni paket 1 dikerjakan oleh PT
Brantas Abipraya kerjasama operasional (KSO) PT Mina, dan paket 2 dikerjakan
oleh PT Nindya Karya kerjasama operasional (KSO) PT Bunga Raya Lestari. Pada
paket 2, item pekerjaan Bendungan Beringin Sila meliputi bangunan spillway
(pelimpah), banguan fasilitas, dan jalan akses.
Sesuai dengan salah satu syarat dalam perencanaan pembangunan
sebuah bendungan maka angka permeabilitas atau nilai lugeon menjadi acuan
dalam menentukan kelayakan sebuah bendungan. Nilai lugeon untuk bendungan
berkisar antara 1 sampai dengan 5. Untuk memenuhi syarat tersebut salah satunya
dilakukan perbaikan pondasi dengan metode grouting.
Metode grouting adalah pekerjaan mengisi rongga dan retakan pada
batuan pondasi dengan menginjeksikan campuran semen dan air dengan tekanan
yang disesuaikan. Untuk mengetahui metode pelaksanaan dan efektivitas dari
metode grouting, maka perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam.
Penelitian ini dilakukan pada semester genap 2019-2020 atau lebih
tepatnya pada bulan mei 2020 di lokasi Proyek Pembangunan Bendungan Beringin
Sila Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan pengamatan
pekerjaan grouting, metode kerja grouting di awali dengan pekerjaan grouting tes
untuk menentukan pola, jarak dan kedalaman lubang grouting sehingga dapat
dibuat gambar kerja. Pekerjaan grouting di lapangan diawali dengan pekerjaan
drilling dan dilanjutkan pekerjaan water pressure test (WPT) untuk mencari nilai
lugeon, nilai lugeon ini yang menentukan pekerjaan injeksi semen atau grouting.
Apabila nilai lugeon ˂ 3, maka tidak perlu dilakukan injeksi semen grouting dan
apabila nilai lugeon ˃ 3 maka dilakukan injeksi semen dengan perbandingan rasio
semen dan air sesuai dengan nilai lugeon tersebut. Setelah proses pekerjaan
grouting selesai, maka dilakukan penutupan lubang grouting yang dinamakan
plugging.
Hasil dari tingkat efektivitas perbaikan pondasi dengan metode
grouting pada proyek pembangunan Bendungan Beringin Sila dapat dikategorikan
sangat baik dengan nilai perbaikan pada Blok 97C-S = 91.2% dan Blok 98B-S
90,15%.