dc.description.abstract | Perkembangan ilmu akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan
entitas nirlaba menunjukan reaksi positif seiring dengan meningkatnya
peranan organisasi nirlaba dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan
advokasi (Yunita, 2009). Organisasi nirlaba didefinisikan sebagai organisasi
yang melakukan kegiatan operasionalnya dengan tidak bertujuan untuk
memperoleh laba (profit), adapun surplus yang diperoleh dari kegiatan
tersebut kembali digunakan untuk tujuan pencapaian misi organisasi
(Connolly dan Kelly, 2011). Surplus yang diperoleh lembaga masjid
berpotensi tinggi dalam menyelesaikan permasalahn sosial (Adnan, 2012).
Priyono menyebutkan salah satu entitas nirlaba yang berkembang pesat
saat ini adalah organisasi keagamaan seperti masjid. Masjid memiliki fungsi
diantaranya sebagai tempat ibadah, tempat melakukan kegiatan
pendidikan agama, bermusyawarah, konsultasi muslimin, kegiatan remaja
masjid, penyelenggara pernikahan, serta tempat pengelolaan sedekah, infak
dan zakat (ICMI Orsat Cempaka Putih, 2004). | en_US |