Show simple item record

dc.contributor.advisorPUJIASTUTI, Peni
dc.contributor.advisorKURNIAWATI, Atik
dc.contributor.authorDYASTI, Pramita Wahyu
dc.date.accessioned2021-04-07T05:53:04Z
dc.date.available2021-04-07T05:53:04Z
dc.date.issued2020-11-09
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103975
dc.description.abstractMasalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai yaitu karies gigi dan penyakit periodontal. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi penduduk Indonesia yang mengalami periodontitis sebesar 30,2%. Periodontitis adalah peradangan jaringan periodontal yang disebabkan oleh plak mikrobial yang persisten. P. gingivalis diketahui dapat menghasilkan faktor virulensi yang dapat menginfeksi gingiva dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Daun ungu merupakan salah satu tanaman dari tiga belas komoditi yang dikembangkan oleh DITJEN POM sebagai tanaman obat unggulan. Daun ungu memiliki kandungan kimia triterpenoid, alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, dan tanin yang diketahui memiliki sifat anti bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun ungu terhadap jumlah sel osteoblas pada tuang alveolar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimental Laboratoris dengan rancangan penelitian Post Test Control Group Design. Terdapat 5 kelompok yang masing masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus wistar jantan yang diberi perlakuan selama 7 hari. Kelompok tersebut adalah kelompok normal (KN), kelompok kontrol (K-), kelompok perlakuan ekstrak daun ungu 2,5% (E2,5%), kelompok perlakuan ekstrak daun ungu 5% (E5%), dan kelompok perlakuan ekstrak daun ungu 10% (E10%). Tikus Wistar jantan didekaputasi pada hari ke 7 dan diambil bagian rahang bawah kiri untuk pembuatan sediaan preparat dan pewarnaan menggunakan Mayer hematoksilin-eosin dilanjutkan dengan pengamatan. Data hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada jumlah sel osteoblas tulang alveolar tikus Wistar, ditandai dengan nilai signifikansi p<0,05, yaitu kelompok KN terhadap kelompok K- dan E2,5%. Kelompok K terhadap kelompok E5% dan E10%. Pada beberapa kelompok lain menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan. Pada kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang diinduksi bakteri P. gingivalis dan diberi ekstrak daun ungu konsentrasi 2,5%, 5% dan 10%, memiliki hasil rata – rata jumlah sel osteoblas yang lebih tinggi dibanding kelompok K-. Hasil rata – rata jumlah sel osteoblas kelompok E2,5% yaitu 11,78 lalu kelompok E5% yaitu 15,5 dan kelompok E10% yaitu 16,17. Kesimpulannya yaitu Ekstrak daun ungu dapat meningkatkan jumlah sel osteoblas tulang alveolar tikus Wistar yang diinduksi P. gingivalis.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries161610101020;
dc.subjectefektifitas pemberian ekstrak daun ungu (Graptophyllum Pictum L. Griff)en_US
dc.subjectdaun unguen_US
dc.subjectGraptophyllum Pictum L. Griffen_US
dc.subjectsel osteoblas tulang alveolaren_US
dc.subjecttulang alveolaren_US
dc.subjecttikus wistaren_US
dc.subjectporphyromonas gingivalisen_US
dc.titleEfektifitas Pemberian Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum Pictum L. Griff) Konsentrasi 2,5% 5% 10% Terhadap Jumlah Sel Osteoblas Tulang Alveolar Pada Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas Gingivalisen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi1610101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record