Efektifitas Pemberian Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum Pictum L. Griff) Konsentrasi 2,5% 5% 10% Terhadap Jumlah Sel Osteoblas Tulang Alveolar Pada Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas Gingivalis
Abstract
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai yaitu karies gigi
dan penyakit periodontal. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018
menunjukkan prevalensi penduduk Indonesia yang mengalami periodontitis
sebesar 30,2%. Periodontitis adalah peradangan jaringan periodontal yang
disebabkan oleh plak mikrobial yang persisten. P. gingivalis diketahui dapat
menghasilkan faktor virulensi yang dapat menginfeksi gingiva dan dapat
menyebabkan kerusakan jaringan.
Daun ungu merupakan salah satu tanaman dari tiga belas
komoditi yang dikembangkan oleh DITJEN POM sebagai tanaman obat
unggulan. Daun ungu memiliki kandungan kimia triterpenoid, alkaloid,
flavonoid, glikosida, saponin, dan tanin yang diketahui memiliki sifat anti
bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
ekstrak daun ungu terhadap jumlah sel osteoblas pada tuang alveolar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimental Laboratoris
dengan rancangan penelitian Post Test Control Group Design. Terdapat 5
kelompok yang masing masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus wistar jantan
yang diberi perlakuan selama 7 hari. Kelompok tersebut adalah kelompok normal
(KN), kelompok kontrol (K-), kelompok perlakuan ekstrak daun ungu 2,5%
(E2,5%), kelompok perlakuan ekstrak daun ungu 5% (E5%), dan kelompok
perlakuan ekstrak daun ungu 10% (E10%). Tikus Wistar jantan didekaputasi pada
hari ke 7 dan diambil bagian rahang bawah kiri untuk pembuatan sediaan preparat
dan pewarnaan menggunakan Mayer hematoksilin-eosin dilanjutkan dengan
pengamatan.
Data hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada jumlah
sel osteoblas tulang alveolar tikus Wistar, ditandai dengan nilai signifikansi p<0,05, yaitu kelompok KN terhadap kelompok K- dan E2,5%. Kelompok K terhadap kelompok E5% dan E10%. Pada beberapa kelompok lain menunjukkan
tidak adanya perbedaan signifikan. Pada kelompok perlakuan, yaitu kelompok
yang diinduksi bakteri P. gingivalis dan diberi ekstrak daun ungu konsentrasi
2,5%, 5% dan 10%, memiliki hasil rata – rata jumlah sel osteoblas yang lebih
tinggi dibanding kelompok K-. Hasil rata – rata jumlah sel osteoblas kelompok
E2,5% yaitu 11,78 lalu kelompok E5% yaitu 15,5 dan kelompok E10% yaitu
16,17. Kesimpulannya yaitu Ekstrak daun ungu dapat meningkatkan jumlah sel
osteoblas tulang alveolar tikus Wistar yang diinduksi P. gingivalis.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]