dc.contributor.advisor | SUPRIYADI | |
dc.contributor.advisor | SOELISTIJONO, Pra Ad | |
dc.contributor.author | DALENG, Haris | |
dc.date.accessioned | 2021-04-07T02:03:43Z | |
dc.date.available | 2021-04-07T02:03:43Z | |
dc.date.issued | 2020-11-10 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103937 | |
dc.description.abstract | Konflik keamanan di wilayah-wilayah Thailand Selatan masih menjadi isu
keamanan hingga saat ini di Thailand. Pasca kekalahan kerajaan Patani atas Siam,
wilayah-wilayah milik Patani diambil alih oleh Kerajaan Siam. Hal ini kemudian
ditambah masuknya pengaruh kolonialisme Inggris yang ingin menguasai
semenanjung Malaka sehingga untuk melindungi kekuasaan Siam dari Inggris,
kedua kekuatan besar tersebut melakukan kesepakatan dalam bentuk perjanjian
yang disebut Perjanjian Anglo-Siam Tahun 1909. Isi perjanjian ini adalah
kesepakatan untuk saling mengakui daerah kekuasaan masing-masing. Namun,
masyarakat asli pemilik daerah yang dikuasai tidak setuju dengan tindakan
tersebut termasuk Muslim-Melayu Patani. Disaat muncul kebijakan-kebijakan
oleh pemerintahan Siam yang menekan bentuk-bentuk penolakan atas perjanjian
tersebut, muncul kemudian aksi-aksi pemberontakan dari masyarakat Muslim Melayu Patani yang kemudian terjadi hingga saat ini.
Penelitian ini membahas pada implikasi politik yang ditimbulkan dari
perjanjian Anglo-Siam tahun 1909 yang menjadi sumber konflik berkepanjangan
di wilayah-wilayah Thailand Selatan hingga saat ini. Data sekunder dari buku
sejarah dan sumber berita dianalisis secara deskriptif lewat studi historiografis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikasi politik dari perjanjian
Anglo-Siam menyebabkan hilangnya wilayah kerajaan Patani. Eksistensi politik
kerajaan Patani resmi menghilang dan digantikan oleh penguasa barunya yaitu
Siam. Akibat dari hilangnya eksistensi politik kerajaan Patani ini mulai muncul
kebijakan-kebijakan baru dari Siam yang bersifat menekan kelompok masyarakat
asli Muslim-Melayu yang tinggal di sana. Kerajaan Siam merubah bentuk hukum, pendidikan dan budaya masyarakat Muslim-Melayu menjadi bentuk dan sistem
yang sama seperti kerajaan Siam. Hal ini yang menjadikan akumulasi aksi
pemberontakan dari masyarakat Muslim-Melayu Patani untuk melawan kerajaan
Siam yang terjadi hingga saat ini | en_US |
dc.language.iso | Ind | en_US |
dc.publisher | Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Jember 2020 | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 150910101063;; | |
dc.subject | implikasi politik perjanjian | en_US |
dc.subject | perjanjian Anglo-Siam Tahun 1909 | en_US |
dc.subject | Anglo-Siam Tahun 1909 | en_US |
dc.title | Implikasi Politik Perjanjian Anglo - Siam Tahun 1909 Terhadap Wilayah – Wilayah Bagian Thailand Selatan (the Political Implications of the Anglo-Siam Treaty on the Southern Parts of Thailand in 1909) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.kodeprodi | 0910101 | |