dc.description.abstract | Para stakeholeder akan menggunakan laporan posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas perusahaan untuk mengambil keputusan di dalam
perusahaan. Pengambilan keputusan yang rasional oleh investor akan tercapai
apabila informasi keuangan dapat disajikan dengan lengkap, akurat dan tepat waktu
sehingga akan memperoleh hasil apa yang di inginkan. Informasi dalam laporan
keuangan harus disampaikan secara luas dikarenakan merupakan tanggungjawab
dari perusahaan untuk memenuhi tuntutan dari semua pihak yang berkepentingan.
CSR didefinisikan sebgai tanggungjawab entitas dalam menjalankan aktivitas
operasional perusahaan dengan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitar. Semakin besar aktivitas operasional perusahaan, maka
tanggung jawab sosial yang harus diberikan akan semakin besar. Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility diatur dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007
pasal 74 mengenai Perseroan Terbatas yang berisi kewajiban untuk melakukan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang berkaitan dengan
sumber daya alam.
Dalam penyusunan laporan keuangan manajemen perusahaan mempunyai hak
untuk melakukan kebijakan tertentu demi tercapainya tujuan perusahaan.
Kebijakan tiap perusahaan berbeda tergantung dari tujuan dari masing-masing
perusahaan dikarenakan kebijakan setiap perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
faktor pendukung yaitu kualitas laporan keuangan. Stakeholder dalam perusahaan
memberikan kebebasan bagi manajer yang cenderung dimanfaatkan sebagai
tindakan manajemen laba untuk melindungi diri dan memenuhi tuntutan
perusahaan yang bertujuan untuk mencegah dari hal-hal yang tak terduga.
Setijaningsih (2012) menyatakan bahwa manajamen laba merupakan perilaku
manajer yang memanfaatkan pemilihan kebijakan akuntansi yang dapat berpengaruh pada laporan keuangan, sehingga tidak menggambarkan keadaan
perusahaan yang sebenarnya dan mempengaruhi keputusan yang diambil oleh
stakeholder.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
pengungkapan corporate social responsibility terhadap manajemen laba pada
perusahaan agroindustri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berasal dari data
sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan. Sampel penelitian yang
digunakan yaitu perusahaan agroindustri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2017-2019. Penelitian ini menggunakan corporate social responsibilty
sebagai variabel independen yang diukur dengan indeks GRI Standard. Sedangkan
manajemen laba dalam penelitian ini sebagai varaibel dependen yang diukur
menggunkana model Stubben yaitu revenue model dan conditional revenue model.
Selain itu, dalam penelitian ini menggunakan variabel kontrol yaitu leverage yang
dihitung menggunakan rumus DER. Metode analalisis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu analisis regresi linier dengan menggunakan uji asumsi klasik
dan uji hipotesis. Uji asumsi klassik yang digunakan meliputi uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji hipotesis yang
digunakan terdiri dari uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi.
Hasil penelitian pada hipotesis satu a menunjukkan corporate social
responsibilty tidak berpengaruh terhadap manajemen laba revenue model. Hal ini
dapat diketahui dari hasil uji t baik pada metode revenue model variabel CSR
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,127 lebih besar dari tingkat signifikansi
yang ditentukan yaitu 0,05. Sedangkan pada hasil penelitian pada hipotesis satu b
menunjukkan corporate social responsibilty berpengaruh positif terhadap
manajemen laba conditional revenue model. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji t
yang menunjukkan nilai signifikansi variabel CSR pada metode conditional
revenue sebesar 0,034 lebih kecil dari 0,05. Selain itu, leverage sebagai variabel
kontrol tidak berpengaruh terhadap manajemen laba yang ditunjukkan pada hasil
uji t pada metode revenue model menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,082 dan pada metode conditional revenue model sebesar 0,081 yang berarti lebih besar dari
0,05. | en_US |