Toksisitas Campuran Ekstrak Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia) dan Buah Ketapang (Terminalia Catappa L.) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes Aegypti L. dan Pemanfaatannya Sebagai Buku Ilmiah Populer
Abstract
Nyamuk Aedes aegypti L. diketahui berperan sebagai vektor utama
pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Penyakit demam berdarah sendiri saat ini termasuk penyakit yang cukup
meresahkan masyarakat karena penyebarannya sangat cepat dan tidak jarang dapat
menyebabkan kematian. Upaya telah dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah
atau memberantas nyamuk Aedes aegypti L. berkembangbiak dengan menggunakan
larvasida nabati sebagai salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan
dan bersifat mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan lebih
aman bagi manusia dan hewan ternak karna residunya mudah hilang.
Buah jeruk nipis mengandung senyawa aktif minyak atsiri (limonene dan
linalool) yang bersifat sebagai irritant agent dan flavonoid yang bersifat sebagai
penolak serangga (repellent) dan penghambat, (anti-feedant) yang mempunyai daya
bunuh terhadap serangga dengan cara kerja sebagai racun kontak, racun perut dan
racun pernafasan. Buah ketapang mempunyai kandungan senyawa alkaloid,
terpenoid, tanin, saponin dan flavoniod yang bekerja sebagai racun kontak, racun
perut, racun pernapasan dan racun syaraf sekaligus. Pencampuran beberapa
senyawa aktif dari beberapa larvasida nabati dapat memberikan efek seperti
sinergis, antagonis, dan aditif. Sehingga apabila dua senyawa aktif buah jeruk nipis
dan buah ketapang yang bersifat toksik ini dicampurkan, diharapkan mampu
meningkatkan toksisitas terhadap larva Aedes aegypti L.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas campuran ekstrak buah
jeruk nipis (Citrus aurantiiolia) dan buah ketapang (Terminalia catappa L.)
terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dalam waktu dedah 24 jam.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Toksikologi Pendidikan Biologi, Universitas
Jember. Penelitian diawali dengan pembuatan ekstrak, stok dan berbagai serial konsentrasi yang dibutuhkan. Kemudian memasukkan 20 Larva Aedes aegypti L.
pada setiap serial konsentrasi dan melakukan pengulangan sebanyak 3 kali pada
setiap serial konsentrasi. Pengamatan kematian larva dilakukan dalam waktu dedah
24 jam. Penentuan LC50 diperoleh dengan menggunakan analisis probit dengan
program komputer Minitab 19.
Hasil penelitian menunjukkan LC50 campuran ekstrak buah jeruk nipis
(Citrus aurantiifolia) dan ekstrak buah Ketapang (Terminalia catappa L.) adalah
477,94 ppm. Dimana LC50 ekstrak tunggal dari buah jeruk nipis (Citrus
aurantiifolia) sebesar 47,55 ppm dan hasil LC50 buah ketapang (Terminalia
catappa L.) sebesar 859,18 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa toksisitas campuran
ekstrak ekstrak buah jeruk nipis dan ekstrak buah ketapang kurang toksik (LC50
477,94 ppm) jika dibandingkan dengan ekstrak tunggal buah jeruk nipis (LC50
47,55 ppm). Dikarenakan kandungan senyawa aktif yang terdapat pada ekstrak
buah jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) dan buah ketapang (Terminalia catappa L.)
bersifat aditif atau menambah mekanisme kerja. Penelitian ini sesuai dengan
pendapat Shaalan et al. (2005) bahwa pencampuran beberapa senyawa aktif dari
beberapa insektisida alami dapat memberikan efek seperti sinergis, antagonis, dan
aditif. Pada ekstrak tumbuhan terdapat beberapa senyawa aktif utama, namun juga
terdapat banyak senyawa lain yang kurang aktif, namun keberadaannya dapat
meningkatkan aktifitas ekstrak secara keseluruhaan (sinergi).
Hasil dari penelitian tentang toksisitas campuran ekstrak buah jeruk nipis
(Citrus aurantiifolia) dan ekstrak buah Ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap
mortalitas nyamuk Aedes aegypti L. dibuat suatu produk berupa buku ilmiah
popular sebagai bacaan untuk masyarakat umum. Berdasarkan rata-rata nilai hasil
uji validasi yang telah diperoleh dari 4 validator yaitu, dosen pertama sebagai ahli
materi, dosen kedua sebagai ahli media dan pengembangan serta 2 masyarakat
sebesar 81,01%. Sehingga rentang nilai hasil validasi buku yang telah dibuat dapat
dikatakan bahwa buku ilmiah populer ini layak digunakan sebagai bacaan bagi
masyarakat umum. Hal ini telah membuktikan bahwa kaidah, sistematika, dan gaya
bahasa karya tulis ilmiah yang terdapat dalam buku ini telah sesuai sehingga dapat
dijadikan sebagai buku bacaan masyarakat.