dc.description.abstract | Secara sederhana intervensi dapat diartikan sebagai bentuk bantuan, penanganan, layanan atau tindakan campur tangan terhadap suatu permasalahan yang dihadapi seseorang, yang memiliki tujuan untuk mencegah permasalahan menjadi semakin besar dan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh permasalahan tersebut (Guralnick dalam Hartati, 2007). Adanya dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku intervensi orang tua yang dimunculkan oleh anak yang berinisial R, K dan A, sehingga peneliti tertarik untuk menggali lebih dalam tentang perilaku intervensi orang tua yang dilakukan kepada anak di saat proses pembelajaran berlangsung di sekolah. Peneliti ingin menggali tentang alasan orang tua melakukan perilaku intervensi kepada anak, bentuk perilaku intervensi seperti apa saja yang dilakukan oleh orang tua saat proses pembelajaran berlangsung dan juga dampak yang dimunculkan dari perilaku intervensi orang tua terhadap perkembangan kemandirian anak yang berinisial R, K, dan A ketika di sekolah, perkembangan kemandirian anak yang dimaksud meliputi kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, saling berbagi, dan mengendalikan emosi. Perilaku intervensi yang dilakukan oleh orang tua kepada anak yang berinisial R, K, dan A bertujuan untuk membantu anak tanpa melihat dampak yang dapat dimunculkan dari perilaku tersebut, sehingga perilaku intervensi memiliki dampak negatif dan juga positif pada perkembangan kemampuan anak khususnya pada kemampuan kemandirian anak.
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perilaku intervensi orang tua dalam pembelajaran anak di TK | en_US |