Show simple item record

dc.contributor.advisorROKHMAH, Dewi
dc.contributor.advisorNAFIKADINI, Iken
dc.contributor.authorHABSARI, Ghaniyu Putri
dc.date.accessioned2021-03-30T03:00:53Z
dc.date.available2021-03-30T03:00:53Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103692
dc.description.abstractGangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menyebabkan mereka mengalami pen urunan kemampuan perawatan diri secara mandiridalam hal personal hygiene seperti buang air kecil, mandi dan buang air besar. Hal ini menjadikan penggunaan popok dewasa pada ODGJ dapat menjadi alternatif dalam proses perawatan. Namun penggunaan popok dewasa yang tidak baik dapat menyebabkan gangguan kesehatan, sehingga ODGJ membutuhkan bantuan orang lain seperti petugas sosial dalam proses perawatan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran petugas lingkungan pondok sosial (LIPOSOS) dalam pengelolaan diapers pada klien ODGJ di UPTD. LIPOSOS Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 di UPTD. Lingkungan pondok sosial LIPOSOS Kabupaten Jember. Informan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci yaitu kepala dinas sosial Kabupaten Jember yang Mambawahi LIPOSOS Kabupaten Jember dan informan utama yaitu pekerja LIPOSOS yang paling sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan klien ODGJ di lingkungan LIPOSOS yang ditentukan menggunakan teknik purposive. Penelitian in berfokus pada karakteristik Individu ( jenis kelamin, tingkat pendidkan, status pekerjaan, lama bekerja dan tempat asal), pengetahuna petugas, sikap petugas, efikasi diri, pemilihan diapers, pemakaian diapers dan pengolahan diapers. Instrument dalam penelitian ini menggunakan panduan wawancara, lembar obeservasi, alat perekam dan buku catatan. Data primer tersebut kemudian dianalisis menggunakan Teknikanalisis interaktif dan Teknik triangulasi data yang kemudian disajikan dalam bentuk uraian kata-kata dan kutipan-kutipan langsung dari informan yang disesuaikan dengan bahasa dan sudut pandang informan. Hasil penalitian diapers di UPTD. LIPOSOS digunakan oleh klien yang kesulitan untuk klien ke kamar mandi dikarenakan klien lansia dan klien kesulitan untuk berjalan ke kamar mandi. Dari 29 klien terdapat 9 klien yang memakai diapers di UPTD. LIPOSOS. Diapres yang digunakan klien UPTD. LIPOSOS merupakan diapers yang sudah diberikan oleh dinas sosial. Petugas UPTD. LIPOSOS sudah memahami bagaimana seharusnya pemilihan popok yang baik dan benar yaitu pemilihannya yang menyerap, nyaman dan tidak membuat klien iritasi maupun ruam .Ada dua cara pengolahan diapres UPTD.LIPOSOS cara mengelola limbah diapers yaitu dengan cara dikubur dan dibakar pengelolaan diapers dengan cara dikubur membutuhkan banyak lahan oleh karna itu diapers lebih sering di bakar terdapat tempat tersendiri untuk pembuangan diapres bersama dengan limbah rumah tangga lainnya, jadi sebagian diapers menunggu kering terlebih dahulu sebelum dibakar .Diapers belum dapat didaur ulang karena belum ada yang dapat mengelola terhadap kotoran dari diapersnya sehingga untuk pendaurulangan belum dapat dilakukan. Saran sampah diapers Sebelum dibuang ke lingkungan, popok harus di bersihkan terlebih dulu terutama popok yang masih mengandung tinja dan tinja harus dibuang ke kloset terlebih dulu limbah diapers sebaiknya dikumpulakan terpisah dengan limbah rumah tangga lainnya. Terdapat beberapa pengelolaan diapers yang digunakan yaitu penguburan (landfill), pembakaran dan mendaur ulangen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries132110101006;
dc.subjectPetugas Lingkunganen_US
dc.subjectPondok Sosial (Liposos)en_US
dc.subjectDiapresen_US
dc.titlePeran Petugas Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Dalam Pengelolaan Diapres Pada Klien di Uptd. Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record