Potensi Tungau Predator sebagai Agen Pengendali Hayati Nematoda Pratylenchus Coffeae Zimm dan Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populer
Abstract
Tanaman kopi banyak terserang hama dan penyakit salah satunya nematoda parasit pada akar kopi. Nematoda parasit pada akar kopi yaitu nematoda Pratylenchus coffeae. Kerusakan kopi yang disebabkan terserangnya Pratylenchus coffeae sebesar 40%. Para petani biasanya mengendalikannya dengan menggunakan pestisida kimia. Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi lingkungan sehingga perlu upaya pengendalian hama terpadu secara biologis yaitu salah satunya dengan menggunakan agen pengendali hayati seperti tungau predator. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji potensi tungau dalam mengendalikan populasi nematoda Pratylenchus coffeae yang dilakukan dalam uji in vitro atau secara eksperimental laboratoium. Penelitian ini juga menghasilkan buku ilmiah populer “Potensi Tungau Predator sebagai Agen Pengedali Hayati Nematoda Parasit” sebagai media informasi bagi masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan yaitu dengan 6 perlakuan yang diberi tungau dan 1 perlakuan tanpa diberi tungau dengan ulangan masing-masing sebanyak 3 kali ulangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2020 hingga Juli 2020 yang terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengambilan sampel, tahap ekstraksi, tahap uji, dan tahap analisis. Tahap persiapan pada penelitian ini merupakan tahap persiapan alat dan bahan, tahap persiapan pengambilan sampel, dan tahap persiapan nematoda Pratylenchus coffeae. Tahap selanjutnya adalah tahap pengambilan sampel tanah organik di Perkebunan kopi daerah Bondowoso tepatnya di Kawasan kaki Gunung Ijen Kecamatan Sumberwringin. Setelah sampel tanah tersedia, sampel tersebut diekstraksi untuk mendapatkan tungau predator yang diinginkan. Kemudian masuk tahap uji, tahap uji dilakukan selama satu bulan dengan 6 kali pengamatan setiap pengamatan dilakukan dalam 72 jam (3 hari). Tahap terakhir yaitu analisis potensi tungau predator terhadap kematian nematoda Pratylenchus coffeae. Adapun rincian uji yang dilakukan yaitu: A= 1 individu tungau oribatida; B= 2 individu tungau oribatida; C= 3 individu tungau oribatida; D= 1 individu tungau mesostigmata; E= 2 individu tungau mesostigmata; dan F= 3 individu tungau mesostigmata; dan Kontrol= tanpa tungau predator. Nematoda P. coffeae yang diberikan pada masing-masing perlakukan sebanyak 30 ekor. Tahap uji dan seluruh pengamatan dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Data penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS Versi 23 yaitu uji ANOVA dan uji lanjut DMRT.
Berdasarkan hasil uji ANOVA dan uji lanjut DMRT, semua perlakuan tungau mampu memangsa nematoda P. coffeae secara nyata dibanding dengan kontrol. Hasil uji ANOVA yaitu dengan nilai signifikan 0,000 (P>0,05) bahwa hasil pemangsaan tungau predator pada penelitian ini sangat berpengaruh sangat signifikan terhadap nematoda P. coffeae. Adapun perlakuan yang memangsa nematoda P. coffeae terbanyak adalah perlakuan F (tungau ordo Mesostigmata dengan jumlah 3 ekor) dengan rata-rata kematian P. coffeae 25 s.d 29 ekor.
Rata-rata nematoda Pratylenchus coffeae yang dimangsa pada setiap pengamatan berkisar antara 16-28 ekor nematoda untuk keseluruhan perlakuan. Hal ini karena tungau predator dapat memakan nematoda dan melahap habis seluruh tubuh nematoda. Pada perlakuan tanpa pemberian tungau (kontrol), tidak ada nematoda yang mati.
Produk pendidikan berupa buku ilmiah populer yang berjudul “Potensi Tungau Predator sebagai Agen Pengendali Hayati Nematoda Parasit” telah dinyatakan sangat layak yaitu sebesar 84,085%.