Show simple item record

dc.contributor.advisorKusumah, Maulana Surya
dc.contributor.advisorGanefo, Akhmad
dc.contributor.authorPangestu, Estina Dian
dc.date.accessioned2021-03-23T05:34:01Z
dc.date.available2021-03-23T05:34:01Z
dc.date.issued2020-04-01
dc.identifier.nim160910302050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103552
dc.description.abstractLobster merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten penghasil lobster di Indonesia. Salah satunya yaitu di pantai payangan. Pantai payangan yang terletak di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember merupakan salah satu pemasok lobster di daerah pesisir selatan jawa dengan kualitas yang baik, mengingat dasar laut pantai payangan yang berkarang merupakan tempat hidup lobster. Dalam pemenuhan kebutuhan lobster di Payangan nelayan membutuhkan relasi dengan juragan untuk dapat mendapatkan bantuan modal yang nelayan butuhkan untuk melaut baik modal finansial maupun ketersediaan alat tangkap yang nelayan butuhkan. Juragan menjadi tumpuan dalam pemenuhan kebutuhan modal bagi nelayan. Syarat yang terpenting dalam jaringan utang-piutang antara juragan dengan nelayan ini adalah saling percaya (trust). Karena dalam relasi ini menggunakan sistem kekeluargaan. Modal yang dipinjamkan oleh juragan kepada nelayan secara tidak langsung menjadi pengikat antara keduanya dalam hubungan sosial yang kompleks ini. Dalam relasi yang terjalin antara nelayan lobster dengan juragan lobster memiliki tujuan yang sama yaitu untuk saling mensejahterakan keduanya. Sehingga hal ini menarik perhatian peneliti untuk mengkaji tentang “Relasi antara Nelayan Penangkap Lobster dengan Juragan Lobster” yang dilakukan di pantai Payangan Ambulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, jenis penelitian studi kasus untuk mengetahui, mendeskripsikan serta menganalisis secara mendalam tentang Modal Sosial dalam Relasi Nelayan Penangkap Lobster dengan Juragan Lobster. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan Snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data diawali dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data kemudian penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian yang diperoleh adalah nelayan penangkap lobster dengan juragan lobster saling memiliki ikatan antara keduanya. Nelayan lobster memiliki modal keahlian yang mereka miliki dalam menangkap lobster namun nelayan masih membutuhkan juragan untuk menjadi tumpuan untuk menyediakan modal fisik yang mereka butuhkan untuk dapat menjalankan pekerjaannya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan juragan membutuhkan nelayan untuk mengoprasikan modal fisik yang mereka miliki baik berupa alat tangkap ataupun modal finansial sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi juragan tersebut. Modal sosial yang terjalin antara nelayan penangkap lobster dengan juragan lobster membutuhkan beberapa faktor yang harus ada dalam relasi ini yaitu, adanya hubungan saling percaya yang memunculkan kewajiban dan harapan antara keduanya. Hubungan ini dapat terjalin dengan baik karena juragan dan nelayan lobster memiliki latar belakang etnis yang sama yaitu etnis Madura dan juga memiliki latar belakang tempat tinggal yang sama sehingga memudahkan keduanya untuk saling mengenal dan berkoordinasi dalam pekerjaannya. Kedua, adanya norma-norma yang berlaku didalam relasi tersebut baik juragan maupun nelayan yang memiliki kesadaran untuk saling memegang rasa percaya dan berusaha untuk tidak mengecewakan satu dengan yang lainnya. Ketiga, jaringan yang dihasilkan antara keduanya dalam sistem pemenuhan kebutuhan pasokan lobster yaitu dalam hal penentuan harga dan pemasaran lobster hasil tangkapan nelayan. Namun konflik juga tak dapat dihindarkan dalam hubungan kerja ini, konflik yang terjadi yaitu kecurangan yang dilakukan oleh masing-masing pihak untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak. Baik juragan lobster maupun nelayan lobster tidak dapat mengontrol tindakan yang dilakukan oleh masing-masing pihak untuk tidak melanggar ketentuan yang sudah ada dan untuk tidak berlaku curang. Yang dapat mengontrol hal tersebut adalah kesadaran diri dari masing-masing individu yang ada dalam hubungan kerja ini. Apabila faktor-faktor tersebut sudah dijalankan dengan baik maka nelayan penangkap lobster dengan juragan lobster dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam relasi ini yaitu saling mensejahterakan dan relasi kekeluargaan ini dapat bertahan lama.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2020en_US
dc.subjectRelasien_US
dc.subjectNelayan Lobsteren_US
dc.subjectJuragan Lobsteren_US
dc.titleRelasi antara Nelayan Lobster dengan Juragan Lobsteren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record