dc.description.abstract | Informasi curah hujan merupakan komponen penting pada bidang pertanian.
Terbatasnya stasiun iklim di Provinsi Papua Barat serta sebarannya tidak merata menjadi
kendala dalam penyediaan data hujan. Global Precipitation Measurement (GPM)
merupakan pengamat curah hujan berbasis citra satelit dengan durasi perekaman data
hujan setiap 2 – 4 jam sehingga dapat menjadi solusi alternatif dalam penyediaan data
hujan di Provinsi Papua Barat. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data hujan
harian tahun 2014 – 2018 perekaman GPM, data hujan perekaman pada Automatic
Weather Station (AWS) Manokwari, AWS Fakfak, AWS Kaimana, dan data hujan
pencatatan pada stasiun meteorologi klimatologi Seigun - Sorong dan stasiun klimatologi Ransiki - Manokwari Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data hujan GPM
memiliki tingkat penyimpangan cukup rendah dibandingkan data AWS dan stasiun
klimatologi yang diindikasikan dengan nilai penyimpangan rerata (ME) sebesar 1,99 mm,
nilai bias relatif (RBIAS) sebesar 0,32, dan faktor bias rerata (MBF) sebesar 0,77. Namun
data hujan GPM memiliki korelasi yang agak rendah terhadap data AWS dan stasiun
klimatologi yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (CC) sebesar 0,49. Dengan
penyimpangan yang cukup rendah, GPM dapat dijadikan sebagai solusi alternatif dalam
penyediaan data hujan di Provinsi Papua Barat. | en_US |