dc.description.abstract | Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia
adalah lemahnya proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran IPS. Hal ini
disebabkan karena pada umumnya proses pembelajaran yang dilaksanakan disajikan
dengan menggunakan metode yang konvesional, sehingga siswa cenderung merasa
jenuh dan pasif yang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak berjalan optimal.
Menurut analisis aktivitas belajar siswa yang rendah tersebut berdampak pada hasil
belajar siswa kelas IV SDN 1 Paspan Banyuwangi pada mata pelajaran IPS. Hal ini
dapat dilihat dari hasil tes pra siklus pada mata pelajaran IPS, ditemukan bahwa
siswa yang mencapai kriteria keberhasilan dalam belajar ada 7 siswa atau 35,00%,
sedangkan siswa yang belum mencapai keberhasilan dalam belajar ada 13 siswa atau
65,00%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Paspan
Banyuwangi dalam mata pelajaran IPS masih rendah, karena belum memenuhi KKM
yang disepakati.
Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan cara memilih model
pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan
salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran konstekstual, salah
satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Paspan
Banyuwangi mata pelajaran IPS pada pokok bahasan suku bangsa dan budaya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, dengan objek
penelitian kelas IV SDN 1 Paspan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14
September 2011 sampai 09 Desember 2011 dalam dua siklus, meliputi: perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara, tes dan wawancara. Teknik analisis data yang
digunakan adalah persentase aktivitas siswa dan persentase hasil belajar siswa secara
klasikal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 pertemuan 1, persentase
aktivitas siswa mencapai 57,49% , dan hasil belajar siswa sebesar 65,00 % yang
tergolong belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal, sehingga penelitian ini
dilanjutkan pada siklus 2. langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II lebih
intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan, memberikan semangat
agar lebih kompak dalam berdiskusi menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok, dan
memberi penghargaan yang menarik, sehingga pada siklus 2 diperoleh persentase
aktivitas siswa mencapai 87,22% sedangkan ketuntasan hasil belajar mencapai
85,00% yang tergolong mencapai kentuntasan belajar secara klasikal dengan
peningkatan 20% dari siklus I.
Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Paspan Banyuwangi.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang diberikan peneliti adalah untuk
melaksanakan strategi pembelajaran yang bersifat Student Centre maka guru dapat
memilih metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam proses belajar mengajar
agar hasil yang ingin diperoleh dapat lebih maksimal. Selain itu siswa juga
diharapkan lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan bertanggung jawab
terhadap tugas-tugas yang diberikan. Sedangkan bagi peneliti lain, diharapkan dapat
mengembangkan penelitian ini untuk menemukan sesuatu yang baru dan mengarah
pada kebaikan hingga pada akhirnya benar-benar dapat bermanfaat bagi banyak
orang. Bagi lembaga sekolah, diharapkan dapat terus melakukan upaya pembaruan
peningkatan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran IPS. | en_US |