dc.description.abstract | Literasi matematika merupakan kemampuan siswa dalam merumuskan,
menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks nyata. Dalam
hal ini mencakup komponen merumuskan situasi secara matematis, menerapkan
konsep matematika, fakta, prosedur, dan penalaran, serta menafsirkan hasil
penyelesaian. Pemahaman terhadap matematika sangat penting terutama
kemampuan mengaktifkan literasi matematika dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Materi matematika yang menyangkut
kehidupan sehari-hari yaitu operasi hitung pecahan. Berdasarkan hal tersebut
rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana literasi
matematika dalam menyelesaikan soal operasi hitung pecahan siswa kelas V SDN
Darungan 01 Lumajang. Penelitian ini dilakukan di SDN Darungan 01 Lumajang
bertujuan untuk mengetahui literasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal
operasi hitung pecahan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan literasi matematika dalam menyelesaikan soal operasi
hitung pecahan berdasarkan pengelompokan kemampuan kognitif siswa ke dalam
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian dilakukan di SDN Darungan 01
Lumajang, dengan subjek penelitian 24 siswa kelas V. Metode pengumpulan data
yang digunakan yaitu tes dan wawancara.
Berdasarkan hasil tes literasi matematika dari 24 siswa yang mengikuti tes
literasi matematika terdapat 4 siswa yang dapat memenuhi 2 komponen literasi
matematika. Siswa tersebut memiliki kemampuan yang cukup tinggi yaitu dapat
menuliskan dengan tepat apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal, serta
merumuskan masalah kedalam model matematika. Ada beberapa soal yang mampu merancang strategi penyelesaian serta dapat menyelesaikan soal dengan
tepat. Siswa juga mampu menafsirkan hasil penyelesaian yang paling tepat.
Sedangkan 15 siswa dapat memenuhi 1 komponen literasi matematika. Siswa
cenderung hanya dapat merumuskan situasi secara matematis, dengan menuliskan
hal-hal yang diketahui dan ditanyakan dari soal, namun tidak merumuskan
masalah yang diberikan kedalam model matematika. Siswa tidak mampu
merancang strategi penyelesaian, namun ada beberapa soal yang tidak dapat
menyelesaikan soal dengan tepat. Sedangkan 5 siswa yang lain dapat memenuhi 1
komponen literasi matematika. Siswa secara keseluruhan hanya mampu
memenuhi komponen literasi matematika yang pertama untuk soal nomor 1 yaitu
merumuskan situasi secara matematis sedangkan soal nomor 2,3, dan 4 ada 3
siswa yang tidak dapat merumuskan situasi secara matematis.
Komponen literasi matematika yang banyak dipenuhi siswa adalah
komponen yang pertama yaitu merumuskan situasi secara matematis. Pada
komponen yang kedua yaitu menerapkan konsep matematika, fakta, prosedur, dan
penalaran, sebagian siswa tidak dapat merancang strategi penyelesaian. Siswa
tidak mampu memberikan pemisalan pada soal sehingga yang dituliskan terlalu
panjang. Pada komponen yang ketiga yaitu menafsirkan hasil penyelesaian, siswa
yang berkemampuan matematika tinggi yang sampai pada proses menafsirkan dan
menyimpulkan hasil penyelesaian masalah yang paling tepat. Hasil penelitian ini
diharapkan memberikan manfaat bagi guru supaya dapat mampu membuat soal
yang memungkinkan semua indikator literasi matematika dan dapat membiasakan
siswa dalam menyelesaikan soal literasi matematika serta bagi peneliti selanjutnya
diharapkan mampu membuat yang dapat memenuhi indikator literasi matematika. | en_US |