Show simple item record

dc.contributor.advisorDAFIK
dc.contributor.advisorTIRTA, I Made
dc.contributor.authorSUNI, Diana Mutdaifa Osy
dc.date.accessioned2020-12-14T08:26:35Z
dc.date.available2020-12-14T08:26:35Z
dc.date.issued2020-01
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102630
dc.description.abstractSeiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, peran pendidikan menjadi sangat penting dalam mempersiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan abad 21. Abad ke-21 dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya menuntut beberapa perubahan dalam dunia pendidikan. Kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa pada abad ke-21 yang telah didominasi dengan teknologi berfokus pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut P21 (Partnership for century learning) perubahan di dunia pendidikan harus terus dilakukan seiring dengan perkembangan dunia yang semakin cepat, sehingga seluruh peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam menghadapi tantangan baru di masa depan. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh P21 menyimpulkan bahwa keterampilan yang dibutuhkan pada abad ke-21 adalah learning and innovation skills, information, media and technology skills, life and career skills. Dari segi aspek learning and innovation skills terdapat beberapa indikator yang diharapkan ada pada abad ke- 21 yaitu creativity and innovation, critical thinking and problem solving, communication, collaboration. Dengan demikian, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif menjadi salah satu hal yang penting dan perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan untuk menuju tuntutan pada abad ke-21. Salah satu alternatif model pembelajaran yang bisa digunakan untuk pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan inovatif yaitu output based learning (OBL). Benati (2001: 107) menjelaskan bahwa OBL memiliki bentuk karakteristik yaitu presentasi dari semua bentuk masa depan dengan cara yang paradigmatik dan penggunaan kegiatan di mana peserta didik harus berlatih memproduksi formulir masa depan yang benar. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model OBL yang bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh keterampilan berpikir kreatif dan inovatif mahasiswa dalam menyelesaikan masalah Hirregularity. Pada konsep H-irregularity, mahasiswa diharapkan mampu membuat penemuan terkait H-irregularity. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memiliki rata-rata keseluruhan skor validasi satuan acara perkuliahan (SAP) sebesar 3,69 (92,188%); LKM sebesar 3,82 (95,49%); post tes sebesar 3,71 (92,71%). Berdasarkan kriteria kevalidan, jika skor validasi berada pada rentang maka SAP, LKM dan post tes yang dikembangkan oleh peneliti memenuhi kriteria valid. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kategori praktis berdasarkan penilaian pengamatan aktivitas dosen pada pertemuan pertama mencapai 3,67 (91,75%) dan pada pertemuan kedua mencapai 3,89 (97,25%). Sehingga disimpulkan bahwa kriteria hasil observasi aktivitas dosen dan persentase skor memenuhi kriteria sangat baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kategori efektif berdasarkan penilaian pengamatan aktivitas mahasiswa pada pertemuan pertama mencapai 3,61 (90,25%) dan pada pertemuan kedua mencapai 3,72 (93%). Maka berdasarkan kriteria keaktifan mahasiswa skor rata-rata memenuhi kriteria sangat aktif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil post tes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen ada perbedaan yang signifikan setelah diterapkan OBL di dalam pembelajarannya. Kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing sebesar 84,48 dan 71,45 artinya bahwa rata-rata hasil keterampilan berpikir kreatif dan inovatif mahasiswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata keterampilan berpikir kreatif dan inovatif mahasiswa kelas kontrol dan menunjukkan pembelajaran OBL berpengaruh lebih besar terhadap keterampilan berpikir kreatif dan inovatif. Nilai kelas eksperimen secara signifikan lebih baik karena didukung oleh pembelajaran OBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan inovatif. Hasil uji independent post tes diperoleh varians nilai sig. (2-tailed) 0.000 < 0.05. Dapat disimpulkan bahwa hasil post tes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen ada perbedaan yang signifikan setelah diterapkan OBL di dalam pembelajarannya.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.subjectPengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Output Based Learning dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Inovatif Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah H-Irregularityen_US
dc.titlePengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Output Based Learning Dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Inovatif Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Masalah H-Irregularityen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiMAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record