Show simple item record

dc.contributor.advisorYULIATI, Nanik
dc.contributor.advisorSUSANTO
dc.contributor.authorSARI, Mega Purnama
dc.date.accessioned2020-12-13T15:13:30Z
dc.date.available2020-12-13T15:13:30Z
dc.date.issued2020-01-02
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102530
dc.description.abstractPendidikan memainkan peranan penting di dalam kehidupan dan kemajuan manusia. Suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan jika pendidikan dalam negara itu baik kualitasnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didasarkan pada matematika di mana matematika adalah ilmu yang membahas pola keteraturan, baik pola di alam maupun dalam pikiran manusia. Perkembangan matematika berdampak pada perluasan cakrawala pemikiran yang membutuhkan kesiapan pendidik dan siswa untuk menghadapi tantangan era globalisasi serta pembelajaran matematika di sekolah diharapkan mampu membentuk dan melatih pola pikir dan penalaran siswa. Dengan demikian, kemampuan penalaran berperan penting dalam memahami dan memecahkan permasalahan matematika. Pentingnya memiliki kemampuan penalaran matematika pada siswa pada dasarnya sejalan dengan visi matematika, terutama untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran problem based leaarning pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method research yang mengkombinasikan antara jenis penelitian kualitatif dengan kuantitatif. Penelitian gabungan ini digunakan untuk menguji efektivitas proses dan hasil dari suatu produk tertentu. Efektivitas proses diteliti dengan metode kualitatif menggunakan penelitian pengembangan sedangkan efektivitas hasil diuji dengan metode kuantitatif menggunakan penelitian eksperimen. Pada tahap awal penelitian dilakukan proses pengembangan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Model pengembangan dalam penelitian ini merupakan model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan. Model pengembangan ini terdiri ix dari 4 tahap, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Tahap define adalah tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap perancangan bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran. Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk pengembangan yang dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testing). Tahap disseminasi merupakan suatu tahap akhir pengembangan produk. Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran 2019/2020 di MTs 5 Jember. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dan terpilih 3 kelas secara acak dari 8 kelas yang tersedia. Kelas VIII B sebagai kelas uji coba , kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen, dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran dinyatakan valid, praktis, dan efektif. Rata-rata keseluruhan nilai validari RPP, LKS, dan THB berturut-turut sebesar 3,69; 3,83; dan 3,81. Kevalidan ditinaju dari ketiga validator yakni dua dosen dan satu guru matematika MTs 05 Jember. Kepraktisan ditinjau dari aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru diperoleh rata-rata sebesar 89,33% yang menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran berlangsung dengan baik, sedangkan hasil pengamatan aktivitas siswa selama tiga pertemuan diperoleh rata-rata sebesar 89,93%. Aspek efektivitas ditinjau dari hasil angket respon siswa. Berdasarkan hasil analisis respon siswa menunjukkan bahwa presentase respon siswa sebesar 87%. Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif karena banyaknya siswa yang memberi respon positif ≥ 80%. Hasil uji Independent sample t-test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa implementasi perangkat pembelajaran Problen Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa antara siswa yang diajar menggunakan perangkat pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning dengan siswa yang diajar tanpa perangkat pembelajaran Problem x Based Learning. Saran Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan agar menambahkan strategi pembelajaran yang lain, sehingga penelitian lebih dikembangkan lagi dengan ditambah strategi pembelajaran baru sehingga memiliki pembaharuan. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai kemampuan penalaran matematis, indikator yang akan diteliti bisa ditambah lebih banyak lagi, supaya penelitiannya semakin mendalam. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk tidak hanya mengaitkan PBL dengan penalaran, melainkan mengaitkan kemampuan belajar siswa yang lain. Agar penelitian lebih berkembang.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jemberen_US
dc.subjectProblem Based Learningen_US
dc.subjectKemampuan Penalaran Matematisen_US
dc.subjectPersamaan Garis Lurusen_US
dc.titlePengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning Dan Pengaruhnya terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurusen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiMAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record