Show simple item record

dc.contributor.advisorSUPRANOTO
dc.contributor.advisorAZHARI, A. Kholiq
dc.contributor.authorDEVISSANDY, Reno Sakti
dc.date.accessioned2020-12-13T14:30:59Z
dc.date.available2020-12-13T14:30:59Z
dc.date.issued2019-12-11
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102526
dc.description.abstractMinimnya pengetahuan para pedagang tentang pentingnya retribusi pelayanan pasar mengakibatkan banyak pedagang yang tidak mematuhi peraturan. Sehingga terdapat beberapa pedagang di Pasar Tanjung Jember yang terbukti melakukan pelanggaran. Beberapa pelanggaran tersebut antara lain, menempati los tempat berjualan dengan tidak sesuai aturan yang ada, menggelar daganganya di bahu jalan utama tanpa menyewa lapak/kios yang telah disediakan pihak pengelola, menambah dan memperluas tempat usahanya, tidak memelihara kebersihan tempat dan barang dagangannya, serta tidak tepat waktu dalam memenuhi pembayaran pungutan pada waktunya. Adanya permasalahanpermasalahan tersebut menyebabkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember melalui retribusi pelayanan pasar menjadi tidak optimal. Penyimpangan yang terjadi merupakan masalah proses pengawasan dan harus dilakukan perbaikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Unit Pelaksana Teknis Pasar Tanjung Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pengawasan dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Pasar Tanjung. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Jember khususnya di Pasar Tanjung Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunkanan teori yang dikemukakan oleh Handoko mengenai tahap-tahap proses pengawasan. Terdapat 5 tahap proses pengawasan yang terdiri dari penetapan standart pelaksanaan, penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, pengukuran pelaksanaan kegiatan, pembandingan oelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan, pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi langsung, wawancara viii mendalam, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data interaktif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengawasan Pasar Tanjung berdasarkan tahap-tahap proses pengawasan Handoko yang pertama penetapan standar, standart fisik berupa sarana prasarana dan fsilitas, bahwa sarana dan prasarana yang disediakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Unit Pelaksana Teknis Pasar Tanjung sudah cukup baik. Yang kedua adalah standart moneter berkaitan dengan keuangan berupa target retribusi yang ditetapkan bahwa realisasi pendapatan retribusi Pasar di Pasar Tanjung Kabupaten Jember Tahun 2012-2016 masih mengalami fluktuasi. Standart yang terakhir adalah standart waktu berupa jadwal bagi petugas sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya. Petugas pungut sudah ada jadwal yang dibuat yaitu dengan system shift. Namun yang menjadi catatan adalah proses pengawasan secara langsung yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Pasar Tanjung Kabupaten Jember masih belum rutin dilaksanakan. Tahap selanjutnya dalam proses pengawasan yaitu penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, dimana proses pengawasan dilakukan dengan waktu yang tidak ditentukan atau tidak adanya jadwal yang dibuat. Tidak adanya tim khusus pengawas, proses pengawasan dilakukan oleh Bendahara Penerima Pembantu beserta staff yang berhubungan dengan pemungutan retribusi pelayanan pasar. Proses pengawasan dilalukan dengan bekerjasama dengan pihak Satpol PP. Tahap proses pengawasan yang ketiga adalah Pengukuran pelaksanaan kegiatan, pengukuran masih pada sebatas peraturan-peraturan umum seperti, peraturan daerah tentang pengelolaan pasar, sedangkan peraturan atau acuan khusus untuk pelaksanaan proses pengawasan hingga saat ini belum ada. Tahap proses pengawasan yang keempat adalah perbandingan, tindakan ini berupa pembandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan. masih banyak pelanggaran/penyimpangan yang dilakukan oleh pedagang pasar Tahap proses pengawasan yang kelima adalah melakukan tindakan dimana pihak pengelola memberikan sanksi berupa sanksi administrasi, hingga saat ini sanksi yang dilakukan belum memberikan dampak baik dalam mentertibkan pedagang Pasar Tanjung.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.subjectPenerapan Fungsi Pengwasan Pasar Tanjung Kabupaten Jemberen_US
dc.titlePenerapan Fungsi Pengawasan Pasar Tanjung Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiILMU ADMINISTRASI NEGARA


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record